Page 3 - MAJALAH 104
P. 3
Pengantar redaksi
Keprihatinan patut diberikan kepada anak-anak dalam rangka
memperingati Hari Anak tanggal 23 Juli 2013 kali ini. Betapa tidak,
meski kita telah menapak era millennium baru, namun eksploitasi
dan kejahatan terhadap anak-anak kita masih cukup tinggi. Data
dari Komnas Perlindungaan Anak menunjukkan sejak tahun 2010
sampai 2013 ini angka pelanggaran terhadap hak anak ini terus
meningkat, bahkan peningkatan itu modusnya di luar akal sehat
kita.
Angka kekerasan terhadap anak secara nasional cukup menakut-
kan, tahun 2012 itu ada sekitar 21, 7juta, terdiri 7.026 kasus antara
lain terdiri kekerasan pisik dan psikis, seperti bekerja dibawah
umur, kekerasan dan narkoba serta pelecehan seksual. Yang lebih
memprihatinkan, dari 21 juta itu 62% adalah kejahatan seksual .
Di tingkat global juga mencengangkan, sekitar 15 juta anak setiap
tahunnya mengalami kehamilan di luar nikah.
Ketua Komisi VIII ida Fauziyah mengatakan, UU NO. 23 Tahun
2002 Pasal 20 mengatur bahwa Negara, Pemerintah, masyarakat,
keluarga dan orang tua berkewajiban dan bertanggungjawab ter-
hadap penyelenggaraan perlindungan anak. Dari sini jelas terlihat
bahwa perlindungan terhadap anak merupakan tanggung jawab
semua pihak dan seluruh elemen Negara, tanpa terkecuali.
Menteri PPPA Linda Amalia Sari mengungkapkan, dengan ala-
san anak-anak Indonesia sebagai generasi muda harapan bangsa
yang harus dibina sepanjang masa, maka selama menjadi menteri
hanya meminta satu tema saja selama 5 tahun menjabat Kemente-
rian ini, yaitu “Pembentukan Karakter dan Cinta Tanah Air”. “ Kalau
bicara karakter pasti bicara sopan santun, gotong royong, disiplin,
dan pasti bicara iman,”
Dalam rubrik pengawasan diturunkan laporan mengenai penga-
wasan pembangunan infrastruktur dasar dan kompensasi kenaikan
BBM, sedangkan legislasi diturunkan laporan disetujuinya RUU Ad-
ministrasi Kependudukan dan pembahasan RUU Jaminan Produk
Halal (JPH). Di rubrik anggaran dilaporkan soal anggaran kuriku-
lum 2013 yang semula mengundang kontroversi namun akhirnya
disetujui.
Pojok parle yang diisi berita unik seputar kegiatan anggota Dewan
sengaja disajikan kisah cukup menarik yaitu kesungguhan anggota
Dewan melaksanakan tugas wawancara pers. Bukan melulu kese-
nangan dan kemewahan yang ditonjolkan, melainkan untuk me-
menuhi janji wawancara bertutur sapa dengan pendengar-karena
takut tidak tepat waktu, akhirnya mau berpayah-payah naik ojek.
Salah satu bukti anggota Dewan tidak selalu bergelimang keme-
wahan, tetapi juga mau naik kendaraan rakyat, ojek motor. Sikap
seperti ini patut diapresiasi. (mp)
PARLEMENTARIA EDISI 104 TH. XLIII, 2013 3