Page 4 - MAJALAH 159
P. 4

ASPIRASI






                            PEMBANGUNAN
                            KIlANG MINyAK                                        Permohonan

                   engaduan terkait penolakan masyarakat  desa atas rencana pembangunan   Penangguhan
                   kilang minyak di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, karena masyarakat
              P tidak mempunyai niat untuk menjual bangunan rumah maupun tanah   Pembangunan
              pertaniannya yang merupakan satu-satunya aset yang menjadi sumber
              penghidupan bagi warga.  Adapun penolakan tersebut dengan alasan, bahwa   Pasar Pinrang
              dampak pembangunan kilang minyak tersebut akan mengenai areal tanah
              pertanian produktif yang merupakan sumber penghidupan dan dipenuhi dengan
              bangunan rumah tinggal. Dampak lingkungan (AMDAL) yang tidak memungkinkan
              lokasi tersebut untuk dibangun kilang minyak karena berdekatan dengan 6 (enam)   engaduan terkait
              desa disekitarnya, dan sudah pernah terjadi kebocoran dan kebakaran kilang   permohonan penangguhan
              TPPI dan Depo Pertamina. Selain itu, azas manfaat  tidak menyentuh kepada   P pembangunan/rehabilitasi
              kesejahteraan masyarakat setempat. Namun permasalahannya, menurut pihak   Pasar Kabupaten Pinrang,
              pemerintah daerah Tuban menyampaikan bahwa pembangunan kilang minyak   Sulawesi Selatan. pengadu
              tersebut akan memberikan dampak positif  untuk menyerap tenaga kerja dan   adalah ahli waris pemilik lahan
              membuka peluang usaha mikro, dan menengah (UMKM). Dari aspek  normatif   yang dijadikan lokasi pasar.
              seharunya tanah yang terkena rencana pembangunan infrastruktur minyak,   tanah tersebut awalnya bekas
              gas, dan panas bumi untuk kepentingan umum dilaksanakan berdasarkan   sungai/rawa yang diurug pada
              azas kesepakatan dan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan   tahun 1965 yang dijadikan
              pembangunan dan kepentingan masyarakat.                           lokasi baru untuk pembangunan
                                                                                perumahan yang berada
                                                                                disekitar komplek mesjid Raya.
                                                                                Permasalahan timbul setelah
                                                                                pembangunan dilaksanakan
                                                                                tanpa sepengetahuan ahliwaris
                                                                                pemilik tanah, dimana panitia
                                                                                pengadaan tanah telah mengukur
                                                                                lahan tersebut untuk dijadikan
                                                                                lokasi pasar, namun belum
                                                                                mendapat kejelasan apakan tanah
                                                                                yang ditimbun termasuk lokasi
                                                                                milik atau termasuk tanah RV
                                                                                eigendom.




                              PERMohoNAN PENyElESAIAN
                                    PEMBERIAN GANTI RUGI



                                                            engaduan terkait permohonan penyelesaian pemberian ganti
                                                            rugi atas tanah dan tanaman milik warga yang digunakan untuk
                                                       P proyek jalan raya di Pulau Wokam Dobo Kabupaten Kepulauan
                                                        Aru Maluku oleh Dinas PU Provinsi Maluku. Permasalahan bermula
                                                        tanah milik warga sepanjang 8 km x lebar 12 m2 telah digunakan
                                                        oleh Dinas PU Kabupaten Kepulauan Aru pada tahun 2016 untuk
                                                        pembangunan jalan raya dan sampai saat ini belum mendapat ganti
                                                        rugi. Menurut pengadu proyek pembangunan jalan raya tersebut
                                                        ilegal karena tidak dilengkapi dengan dokumen pembebasan lahan
                                                        tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
                                                        melanggar hukum hak milik tanah adat. Namun pihak pemilik tanah
                                                        adat tidak pernah melakukan pengalihan hak kepemilikan tanah
                                                        kepada pihak lain untuk pembangunan jalan tersebut seluas 95.000.
                                                        m2. Atas permasalahan tersebut pihak pemilik tanah melakukan upaya
            dengan mengirim surat permohonan ganti rugi yang ditujukan kepada Dinas PU Kabupaten Kepulauan Aru dan pemerintah daerah
            setempat, namun dari keterangan pihak pemerintah daerah bahwa dana pembangunan jalan raya tersebut bersumber dari dana
            APBN maka pihak pemilik tanah diminta untuk meenyampaikan surat permohonan ganti rugi tersebut kepihak Menteri PUPR RI.

            4  PARLEMENTARIA  159 XLVIII 2018
   1   2   3   4   5   6   7   8   9