Page 56 - MAJALAH 159
P. 56
LIPUTAN KHUSUS
Ketua DPR
Desak Parlemen Dunia
Perkuat Tata Kelola Migran
menyelesaikan masalah tersebut.
“Sudah puluhan tahun migrasi terjadi
dalam skala besar, terutama disebabkan
oleh konflik bersenjata dan kekerasan
yang masih terus dihadapi oleh berbagai
negara di dunia. Masalah tersebut
harus mendapat perhatian serius bagi
parlemen anggota IPU untuk bersama
mencarikan jalan keluar terbaik,” jelas
Bamsoet.
Bamsoet menjelaskan bahwa DPR
RI sangat menjunjung tinggi pentingnya
Konvensi Internasional tentang
foTo: DoK.BKSAP/IW ini telah diadopsi melalui Undang-
Perlindungan Buruh Migran. Konvensi
Undang Perlindungan Pekerja Migran
Indonesia (UU PPMI), yang bertujuan
Delegasi DPR Ri saat sidang iPU ke-138 di Jenewa, Swiss untuk memperkuat penempatan dan
perlindungan pekerja migran, serta
Ketua DPR Ri Bambang Soesatyo mendesak anggota menyediakan landasan hukum yang
lebih kuat bagi institusi pemerintah dan
parlemen di seluruh dunia untuk memperkuat pemangku kepentingan terkait lainnya.
“Disamping itu, Indonesia
kerja sama, dalam mewujudkan tata kelola global menerapkan pendekatan ‘triple win’
terkait migrasi yang memperhatikan kepentingan dalam menyelesaikan permasalahan-
negara penerima, pengirim, dan para migran secara permasalahan terkait migrasi.
proporsional. menurutnya, masalah migrasi internasional Pendekatan tersebut tidak hanya
mengutamakan kepentingan negara
dan pengungsi merupakan isu yang menjadi pengirim, tetapi juga negara penerima
kepentingan indonesia. dan migran,” kata Bamsoet.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI
ini memaparkan, Indonesia memang
Meskipun bukan negara yang tanggung jawab bersama masyarakat bukan bagian dari negara yang
menandatangani Konvensi internasional. Untuk itu, perlu instrumen- menandatangani Konvensi Pengungsi
Pengungsi tahun 1951, atas instrumen yang mampu menjawab 1951. Namun, atas dasar pertimbangan
dasar kemanusiaan, Indonesia persoalan migran saat ini dan di masa kemanusiaan, Pemerintah Indonesia
“telah menampung para mendatang. telah menampung sebanyak 14.000
pengungsi, termasuk pengungsi Saat menyampaikan pidato dalam pengungsi dan pencari suaka.
Rohingya,” kata Bamsoet dalam sesi sidang IPU yang dipimpin langsung Di kancah internasional, lanjut
Debat Umum Sidang ke-138 Inter- Presiden IPU Gabriela Cuevas Barron Bamsoet, Indonesia telah menunjukkan
Parliamentary Union (IPU) di Jenewa, dan Sekretaris Jenderal IPU Martin komitmennya terhadap permasalahan
Swiss, beberapa waktu lalu. Chunggong, serta dihadiri 69 ketua pengungsi, khususnya terkait isu
Dalam Sidang IPU yang mengambil parlemen se-dunia dan 1.539 anggota Rohingya di Myanmar. Kekerasan
tema ‘Strengthening The Global delegasi dari 146 negara ini, Bambang terhadap etnis Rohingya dalam segala
Regime For Migrants And Refugees: Soesatyo mengaku prihatin dengan bentuk dan manifestasinya, merupakan
The Need For Evidence-Based Policy permasalahan migrasi dan pengungsi ancaman serius bagi keamanan dan
Solutions’ ini, politisi fraksi Partai yang masih menjadi persoalan serius perdamaian global.
Golkar ini menjelaskan bahwa masalah negara-negara di dunia, karena masih Untuk mengatasi masalah tersebut,
migrasi dan pengungsi merupakan banyak negara yang belum mampu Indonesia tampil sebagai pionir dalam
56 PARLEMENTARIA 159 XLVIII 2018

