Page 75 - MAJALAH 119
P. 75
SELEBRITIS
Uang lelah itu
saya gunakan untuk
membeli bandeng dan
minuman oma dan
opa saya. Karena saat
itu keduanyalah yang
betul-betul mengerti
dan mendukung saya
bernyanyi. Sementara
ayah saya jelas-jelas
menentang hal itu,
mengijinkan Bob untuk bolos seko-
lah hanya demi manggung atau ber-
nyanyi.
dak sedikit,” ujarnya. Kesempatan perdananya tampil Bob pun mengamini keinginan
di panggung nasional datang saat sang ayah tersebut. Namun saat
Tekad Menjadi Penyanyi acara anak yang diselenggarakan masuk bangku perkuliahan, Bob
Seandainya waktu bisa diputar RRI Yogjakarta. Ketika itu Bob ke- terpaksa mengabaikan hal itu, pa-
kembali, masih teringat dalam cil mampu menarik perhatian para salnya jiwa seninya lebih kuat diban-
benak Bob puluhan tahun silam pengunjung yang hadir lewat lagu ding harus duduk manis di dalam
ketika sang ayah bersikukuh mela- Sarinande. Lagu itu jualah yang kelas perkuliahan. Mengetahui hal
rang anak keduanya itu untuk men- menjadi awal keterlibatannya di se- tersebut, ayah Bob tak tinggal diam.
jadi penyanyi. Bahkan untuk me- buah dapur rekaman milik perusa- Ia berinisiatif memindahkan perku-
nyurutkan keinginan Bob menjadi haan rekaman Lokananta, Solo Jawa liahan Bob dari salah satu STIE di
penyanyi, sang ayah sempat mena- Tengah. Surabaya ke Univesitas Padjajaran,
kut-nakutinya dengan memberikan Memasuki usia remaja, bersama Bandung.
contoh. beberapa rekannya Bob memben- Kali ini sang ayah salah strategi.
“Bob, lihat pria itu suaranya sangat tuk sebuah band. Dari satu pang- Pasalnya,memindahkan Bob ke
bagus, saya mengaguminya. Tapi gung ke panggung band yang diga- Bandung malah membuat jiwa seni
lihat apa pekerjaan dia? Dia hanya wangi Bob ini mampu menghibur anak keduanya itu semakin menjadi.
menjadi tukang kayu? Apa kamu pengunjung yang datang. Betapa Bob bergabung dengan band Cre
mau seperti itu?,” kisah Bob meniru- bahagianya Bob setiap usai acara ia scendo yang konon sering tampil di
kan ucapan sang ayah. mendapat honor menyanyi yang ia Hotel Hommandan Bumi Sangkuri-
Tak banyak kata yang ia komentari sebut uang lelah. ang. Bahkan di Bandung ini juga ia
dari perkataan sang ayah tersebut, “Uang lelah itu saya gunakan un- sempat bergabung dalam The Jazz
namun dalam hati tekadnya un- tuk membeli bandeng dan minu- Riders yang kemudian menjadi pe-
tuk menjadi penyanyi sudah bulat. man oma dan opa saya. Karena saat nyanyi tetap di Hotel Indonesia, Ja-
Ia yakin Tuhan memberikan bakat itu keduanyalah yang betul-betul karta.
menyanyi kepadanya bukan tanpa mengerti dan mendukung saya ber- Di Jakarta, karir bermusik Bob se-
maksud, tak lain sebagai modal nyanyi. Sementara ayah saya jelas- makin terbuka luas, terlebih setelah
baginya untuk menata hidupnya ke jelas menentang hal itu,” paparnya. ia berhasil tampil memukau mem-
depan. Memasuki usia SMA bersama de- bawakan lagu Whispering hope.
“Saya yakin Tuhan memberikan ngan Didi Pattirane, Lody Item, Nama Bob mulai dikenal luas lewat
saya bakat menyanyi pasti dengan Bob membentuk band baru beralir- lagu Tinggi Gunung Seribu Janji,
sebuah tujuan, yakni sebagai modal an jazz yang dinamai Bhineka Ria. Tiada Maaf Bagimu karya Yessy We-
saya untuk ke depannya. Tidak ada Band ini menjuarai festival band nas, dan Widuri. Ketiga lagu itulah
kata tua dan pensiun untuk pe- se-Indonesia yang diselenggarakan yang hingga kini masih abadi, bah-
nyanyi, karena yang bisa memensi- di Surabaya. Dapat diduga, tawaran kan tidak sedikit artis muda yang
unkan penyanyi adalah pendengar- demi tawaran untuk mengisi ber- mulai mengaransemen dan mere-
nya sendiri,” jelasnya. Contoh yang bagai acara pun menghampiri band kam ulang lagu tersebut. Tak ber-
diberikan sang ayah itu malah men- ini. Ayah Bob mulai bersikap keras. lebihan jika kita menyematkan kata
jadikan pecutan agar ia tidak seperti Bob tidak boleh pentas hingga larut Legend atau legendaris kepada Bob
tukang kayu tadi. malam. Bahkan, sang ayah tidak Tutupoly.(Ayu) Foto: Ayu/Parle/Iw.
PARLEMENTARIA EDISI 119 TH. XLIV, 2014 75