Page 77 - MAJALAH 154
P. 77
ada akses kereta api dan pesawat Pelabuhan Tomok, Samosir
ke sana, karena masih dalam tahap kita akan disambut lagi oleh
pembangunan. para pedagang souvenir dan
Tiba di pelabuhan kecil Ajibata kuliner.
di Parapat, mentari pagi sudah Berjalan menelusuri
menyambut kami dengan terang. Ada kawasan Tomok, Samosir,
kapal penyeberangan yang sedang kami bertemu dengan
bersandar di tepi danau, seperti sedang penyewa jasa sepeda motor
r
jalanan
w
arkan jasa pe
na
menggoda kami untuk mengajak yang menawarkan jasa perjalanan
y
ang me
melintasi Danau Toba dan singgah keliling Pulau Samosir. Satu motor berada di sisi jalan dan lembah yang
di Pulau Samosir. Di kejauhan, masih disewakan Rp 200 ribu dan anda di dalamnya terhampar sawah, kebun,
ada kapal juga yang segera bersandar, bisa bebas berkendara mengelilingi dan ladang. Jalanan relatif sepi serta
seperti memanggil kami untuk segera Samosir. Anda juga harus menyiapkan berliku membuat kita harus tetap
menaikinya. uang untuk membeli bahan bakar, berhati-hati, karena di beberapa ruas
Sebelum menaiki kapal, sebaiknya karena perjalanan yang jauh jalan terdapat jalan rusak namun tidak
anda berkeliling sejenak di pasar yang mengakibatkan bahan bakar motor parah.
menyatu dengan pelabuhan kecil ini. cepat habis.Banyak pos-pos kecil Setelah menghabiskan waktu dua
Kenali kultur masyarakat setempat. pengisian bahan bakar di beberapa jam, akhirnya, kami tiba di destinasi
Lensa kamera kami terus menjepret titik sepanjang jalan. Dan titik tujuan yang dituju. Untuk masuk Menara
tak ada hentinya, memotret lanskap kami adalah Menara Pandang Tele, Pandang cukup membayar Rp 2.000/
danau dan Pulau Samosir di kejauhan. Samosir. Jaraknya sekitar 45 km dari orang. Kami bergegas menaiki
Aktivitas masyarakat setempat juga Tomok. Cukup jauh dan butuh 2-3 anak tangga dan berpose penuh
tak luput dari bidikan kami. jam dengan sepeda motor. gembira. Terbayar sudah rasa lelah
Tiba saatnya kami menaiki Kita bisa berhenti sejenak di di perjalanan. Di menara itu bisa
kapal yang mengantar ke Samosir. tengah jalan sebelum tiba di Menara berlama-lama menikmati indahnya
Ongkosnya cukup murah, hanya Rp Pandang, karena banyak objek lanskap danau dan gunung di bukit tertinggi
7.500/orang. Butuh waktu sekitar menarik yang bisa dibidik dengan ini. Belum banyak wisatawan yang
setengah jam hingga ke pelabuhan kamera. Sesekali juga bisa membeli singgah ke sini.
kecil di Samosir. Selama perjalanan, jajanan atau sekadar menyeruput kopi Puas menikmati pemandangan
kita bisa duduk-duduk santai di di pinggir jalan. Masyarakat setempat Samosir dan Danau Toba, kami
dalam kapal atau duduk di lantai sangat ramah dan enak diajak pun segera bergegas turun kembali
atas kapal sambil menikmati danau berbincang. Hari semakin beranjak menyusuri jalan menuju Tomok,
dengan hembusan ombak yang siang dan kami pun melanjutkan pelabuhan kecil tempat kami berlabuh
sesekali menghempas kapal. Tiba di perjalanan de ng an di Pulau Samosir itu. Disarankan tiba
motor
sepeda motor di pelabuhan penyeberangan Tomok
sepeda
berkece patan tidak terlalu sore, karena kapal-kapal
berkece patan
km/
100-120 km/ penyeberangan berhenti beroperasi
100-120
jam. Jalan di
jam. Jalan di sekitar pukul 17.00.
sana masih sepi. Dengan kecepatan tinggi, motor
sana masih sepi.
Se lama yang kami kendarai sudah tiba di
pe r jalanan,
pe r jalanan, Tomok sekitar pukul 16.30. Tak
kita tidak akan
kita tidak akan lama, kapal yang kami tumpangi
bosan, karena pun bersandar kembali di Ajibata,
bosan, karena
kita disuguhi Parapat. Ada mobil travel yang sudah
pemandangan menunggu untuk mengantar kami
pe pohonan kembali ke Medan. Tiba di Medan
besar nan pukul 23.00. Medan sudah gelap dan
sejuk yang kami bergegas untuk beristirahat. n(sc)
| 77
Edisi : 154 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA | 77
Edisi : 154 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA