Page 60 - MAJALAH 73
P. 60

PROFIL



            rapat dan segala kerumitan akan hilang   pulang hilanglah semua pikiran yang   untuk melakukan olah raga. “Olah
            begitu saja melihat celoteh-celoteh   rumit tadi,” katanya menggambarkan   raga apa saja pasti pernah saya lakukan,
            cucunya.                        kebahagiaan yang tak terhingga bersama   mau yang di meja seperti bridge, catur,
               Mangindaan menyadari betul dia   cucunya.                     bahkan sampai yang di lapangan,” kata
            sangat   memanjakan cucu-cucunya.      Bahkan  jika  masa  reses  tiba,   Mangindaan.
            Bahkan dia tidak berani melarang jika   kerinduannya tak  terbendung lagi ingin      Bahkan, katanya, sebelum masuk
            cucunya melakukan kesalahan. “Kalau   melihat dua cucunya yang berada di   ke Akademi Militer di Magelang, dia
            saya melarang sedih betul rasanya jika   Amerika, maka “berlarilah” Mangindaan   pernah menjadi pemain sepak bola yunior
            kemudian sampai cucu saya mengatakan   ke negeri paman Sam tersebut demi   nasional di era tahun 1962. Namun
            “Opa jahat,” ceritanya.         mengobati rasa kangennya. Begitulah   karena masa depan olah raga saat itu
               Padahal dengan berbuat begitu saya   Mangindaan  mesti  pandai-pandai   kurang diperhatikan, maka masuklah ia
            tahu betul kasihan anak dan menantu saya,   membagi waktu demi cucu-cucunya.     ke Akademi Militer.
            dalam hal ini saya jadi tidak membina tapi      Dalam berpolitik, Mangindaan      Di usianya yang sekarang, olahraga
            terlalu memanjakannya. Saat mecahin   selalu didukung penuh oleh sang isteri.   rutin tetap dilakukan demi menjaga
            kaca saja saya mengatakan tidak apa-apa,   Karena isterinya hobi berorganisasi, maka   staminanya. Namun bukan lagi olah raga
                                                            tidak sulit baginya   berat yang dilakukan, melainkan golf dan
                                                            mendampingi sang   tennis. Sudah menjadi jadwal rutin setiap
                                                            suami  menjadi   hari Senin dan Jum’at melakukan olah
                                                            seorang politikus.   raga tennis dan Sabtu Minggu bermain
                                                            Karena senangnya   golf.
                                                            berorganisasi,      Sambil bermain golf, Mangindaan
                                                            maka  hampir     biasanya mengajak keluarga termasuk
                                                            organisasi apa saja   cucu-cucunya. Karena di area bermain
                                                            diikuti, termasuk   golf tersedia fasilitas bermain anak-anak.
                                                            m e n y e n a n g i   Jadi, sambil menunggu Opa selesai
                                                            politik,  sehingga   berolah raga, maka sang cucupun dapat
                                                            kalau ada kegiatan   tetap bermain di lokasi itu.
                                                            politik, maka sering
                                                            kali  sang  isteri  Pemimpin Yang Bijak
                                                            menyumbangkan       Mangindaan termasuk pemimpin
                                                            pemikir an-      yang sabar, bahkan untuk marah saja
                                                            pemikirannya.    rasanya sulit dilakukan. Dia termasuk
                                                                             pemimpin yang mampu mengendalikan
                                                            Ibarat  pepatah   emosinya dengan baik, dan mampu
            KETUA KOMISI II DPR RI EE. MANGINDAAN MENANDATANGANI   mengatakan “Buah   mengendalikan suasana rapat dalam
            NASKAH RUU PELAYANAN PUBLIK DISAKSIKAN MENTERI   jatuh tidak jauh dari   suasana demokratis.
            NEGARA PENDAYAAGUNAAN APARATUR NEGARA TAUFIQ
            EFFENDI. (17/06)/AGUNG SULISTIONO/PARLE        pohonnya”  itulah      Kepemimpinan Mangindaan sudah
                                                           gambaran salah satu   terasah sejak ia masuk di akademi militer.
                                                           putra Mangindaan   Di sekolah calon Perwira ini memang
            saya tidak berani melarang, apalagi jika   yang juga menyenangi terjun ke dunia   diajarkan bagaimana menjadi seorang
            kita sampai melarang akhirnya dia diam   poltik. Putera bungsu Mangindaan   pemimpin. Kemudian diteruskan ketika
            saja  tidak mau bicara, wah sedih betul   ternyata mengikuti jejak sang ayah untuk   mengikuti Lemhanas juga diajarkan
            saya,” tambahnya.               terjun menjadi calon legislatif di tingkat   bagaimana memimpin yang baik itu.
               Bahkan Mangindaan rela berbuat apa   provinsi.                   “Bayangkan bertahun-tahun tiap
            saja demi membahagiakan cucu-cucunya.      Walaupun tahun ini belum lolos,   sekolah diajarkan terus, sehingga saya
            “Ibaratnya kalau perlu saya ngutang kalau   tapi  kesempatan  itu  masih  sangat   terbiasa memimpin,” kata Mangindaan.
            dia minta ini itu,” katanya.    panjang karena usianya baru 26 tahun.   Sebagai seorang pemimpin salah satu
               Jika dulu kebahagiaan kita bersama   Mangindaan menuturkan, biarlah dia   syaratnya dia tidak boleh otoriter. Selain
            anak-anak, sekarang ini sudah lebih   banyak belajar masalah politik dulu,   itu, harus betul-betul bisa berkomunikasi
            beralih ke cucu-cucu. Di hari Sabtu dan   dan terjun langsung ke masyarakat ,   sosial yang baik dengan rakyat. “Mungkin
            Minggu biasanya Mangindaan mengajak   sehingga masyarakat akan tahu apa saja   karena terbiasa itulah yang membentuk
            cucunya jalan-jalan, entah ke mal atau   kegiatan yang telah dilakukannya  untuk   karakter  saya  untuk  memimpin,”
            pergi berenang.                 kepentingan rakyat.              tuturnya.
               Kadang di kolam renang,  Mangindaan                              Di ABRI, ada teori yang menyebutkan
            rela menceburkan diri ikut bersama cucu-  Hobi Berolahraga       kalau mau jadi pemimpin ada 11 azas
            cucunya di kolam yang dangkal tersebut.      Sebagai  seorang  militer,  fisik   kepemimpinan yang harus dipatuhi.
            “Biar capek yang penting happy, saat     Mangindaan memang sudah terbiasa   Diantaranya adalah, pertama,  takwa,

            58      PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65