Page 66 - MAJALAH 94
P. 66
Nona mengakui dirinya lebih tertarik pada dunia atau wadah untuk menyalurkan hobi mereka. Jadi mereka
broadcasting (televisi) dibandingkan yang lain. Pasalnya, bisa tahu tentang parlemen bahkan di luar negeri masih
karena pengaruh televisi sekarang ini sangat powerful belum ada program semacam itu,”katanya.
dibandingkan media lainnya. “Saya juga pernah menjadi Meskipun dia seorang Putri Indonesia, namun
duta surat kabar Medan tahun 2009-2010. Karena dirinya sangat peduli dan tertarik pada bidang
saat itu Q TV yang punya waspada, bahkan sempat migrant,kesetaraan gender dan Hukum, bahkan berniat
magang di Metro TV News production lalu sebagai untuk fokus dan bekerja pada Lembaga Swadaya
dubber,”tambahnya. Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang tersebut,
Dia bercerita awal masuk Q-TV memang cukup grogi selain juga aktif di dunia jurnalistik kelak.
namun tidak segrogi menjadi seorang moderator. Karena Terkait Produk Legislasi DPR, Menurut Nona, undang-
menjadi seorang moderator harus mampu berimprovisasi undang memang sudah bagus namun yang kurang itu
sendiri sementara TV hanya membaca via telepromter. implementasinya saja. “Misalnya saja UU No. 39 tahun
“Persiapannya memang harus menguasai topik dan 2004 semua sudah bagus mulai rekuritmen, hingga ke
Percaya Diri (PD) saja,”jelas perempuan yang pernah receiving countriesnya juga harus daftar di KBRI,”ujarnya.
menjadi moderator di campus STEKPI tentang CSR, LDK Menurutnya, perlu MOU lanjutan yang lebih
PMKRI, bahkan speaker dari BNN. tegas dan make sense terkait aturan tenaga kerjanya
Karena ketertarikannya pada bidang Jurnalistik, nanti. Selain itu, Pemerintah harus mengurangi peran
pada tahun 2008, Nona mendaftar jurusan media dan Calo TKI sehingga diharapkan para TKI nanti dapat
komunikasi Goldsmiths College, University of London. terlindungi oleh Pemerintah Indonesia. “Pemerintah
Kemudian dia melanjutkan postgraduadenya di School harus mensosialisasikan dan bekerjasama dengan
of Oriental and African Studies (SOAS) di London. “salah NGO maupun pemerintah daerah. Dilapangan Peranan
satu alumni di SOAS itu merupakan anggota DPR dari Menakertrans ini masih kurang termasuk juga Komisi IX
PDIP Budiman Sudjatmiko,”ujarnya bangga kepada DPR. TKI itu menyumbangkan devisa yang besar bagi
parlementaria. Indonesia karena itu harus dilindungi yang utama jangan
Sebelum masuk ke Goldsmiths College University of sampai mereka lari ke calo,”katanya.
London, dirinya harus mengambil University Foundation Ditanya harapan Nona terhadap wakil Rakyat,
Programme selama 6 bulan karena lulusan SMAnya Santa Dia mengatakan, wakil rakyat harus lebih
Ursula tidak berstandar Internasional. Dari University mengutamakan kepentingan
Foundation Programme kemudian dibantu proses umum seperti di
aplikasi untuk universitas.
Menurutnya memang ada perbedaan budaya
belajar antara Eropa dengan Indonesia, di Indonesia
mayoritas sistemnya menghapal, sementara disana
itu dilepas (mandiri) dan harus membuat esai. “Jadi
kita dituntut berpikir kritis dan banyak baca, membaca
saja masih kurang kalau baca itu membebek orang
kalau nulis kita mengekspresikan point of view diri
kita,”tambah dara yang perah menjabat sebagai Wakil
Ketua PPI UK periode 2009-2010.
Diri Sendiri
Dia menambahkan, program wajib belajar yang
ditetapkan pemerintah itu jika bukan berasal dari
kemauan diri sendiri itu hasilnya akan nihil atau
sama saja. “System harus diubah jangan lagi metode
menghapal memang masih perlu examination jangan Nona Evita saat mengikuti ajang Puteri Indonesia
pilihan ganda dan nilai yang bagus itu banyak baca
dengan mengkritisi pola pikir orang,”ujarnya UUD 45, bahkan
Menyinggung acara Parlemen Pelajar yang pernah di Filipina, lanjutnya, seorang
diselenggarakan di Indonesia, Nona mengatakan, pejabat negara harus miskin, maksudnya bukan
program itu bagus sekali karena para pelajar jadi tahu miskin dalam arti arfiah, tetapi harus berpihak kepada
spesifikasinya dan ketertarikan di bidangnya. “Karena rakyat dan membela seluruh masyarakat, dengan
memang saringannya ketat dan berdasarkan interest mengedepankan kepentingan rakyat diatas golongan. (si)
mereka dan tidak ada paksaan jadi ada semacam tempat ***
| PARLEMENTARIA | Edisi 94 TH. XLII, 2012 | | PARLEMENTARIA | Edisi 94 TH. XLII, 2012 |