Page 7 - MAJALAH 105
P. 7

Permohonan Penyelesaian Jaringan Tambak Lorok


                    Surat  dari  Warga  Desa  Kaliaman,  Kecamatan   yang kerap mengintimidasi warga untuk menyetujui
                  Kembang, Jepara, Jawa Tengah                 harga yang ditetapkan PLN.

                    Pelapor adalah warga Desa Kaliaman, Kec. Kembang,   Pelapor merasa pergeseran tapak tower dan cara
                  Kab. Jepara yang terkena Saluran Udara Tegangan   penyelesaiannya tidak memenuhi rasa keadilan karena
                  Tinggi (SUTT) PLN Jateng Jaringan Tambak Lorok yang   pihak PLN tidak transparan dalam penghitungan
                  hingga kini belum menerima kesepakatan mengenai   appraisal pada warga. PLN berdalih pengalihan tempat
                  ganti rugi atas dampak bangunan tersebut.    karena warga tidak sepakat harga, padahal tanah wakaf
                                                               masjid Kaliaman yang sudah ada kesepakatan harga
                    Bahwa sejak 2010 hingga 25 Mei 2012, diadakan   tempatnya juga digeser. Dan dalih PLN mengalami
                  pertemuan antara masyarakat yang kena tapak tower   kerugian atas keterlambatan pembangunan tower
                  dengan pihak PLN. Warga menolak keinginan PLN yang   kenyataannya hanya ada pembangunan 4 tapak tower
                  meminta harga tanah permeter Rp 115 ribu, dan pada   (sejak 2009) dari rencana awal 17 titik.
                  setiap akhir pertemuan warga diberi uang transport
                  oleh PLN.                                      Pelapor memohon bantuan penyelesaian agar hak-
                                                               hak warga yang terkena tapak tower dan bayangannya
                    Namun tanpa sepengetahuan Pelapor, PLN Wilayah   mendapat ganti rugi yang layak.
                  Jateng mengubah jaringan tersebut kepada pihak lain,
                  dengan melibatkan oknum perangkat Desa Kaliaman











                  Aspirasi Tentang Tarif BBM


                    Surat dari Suhardi, Semarang, Jawa Tengah  melainkan bertahap.
                    Surat  ditujukan  kepada  Ketua  DPR  RI.  Pelapor   Anggaran  yang  dikucurkan  kepada  seluruh
                  ingin menyampaikan sumbang saran atau aspirasi   departemen harus dibatasi, karena menurut pelapor
                  mengenai kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif   setiap sisa anggaran dari suatu proyek yang dijalankan
                  BBM, dimana kebijakan tersebut juga berdampak pada   oleh suatu departemen tidak akan dikembalikan ke kas
                  kenaikan harga di sektor lainnya.            negara melainkan selalu dihabiskan.

                    Menurut pelapor, kebijakan menaikkan harga BBM   Pelarangan penggunaan kupon untuk berlangganan
                  tidak menyelesaikan masalah, malah menimbulkan   BBM pada SPBU tertentu, karena disinyalir kupon
                  masalah baru lainnya, antara lain bila pemerintah   tersebut tidak benar-benar digunakan untuk membeli
                  ingin mengentaskan kemiskinan, maka kebijakan   BBM melainkan ditukar dengan sejumlah uang.
                  menaikkan BBM malah akan menambah kemiskinan.
                                                                 Kebijakan pemberian Bantuan Langsung Sementara
                    Pelapor memberikan masukan antara lain:    Masyarakat  (BLSM)  oleh  Pemerintah  tidak  tepat
                                                               sasaran, karena banyak masyarakat yang diberikan
                    Kendaraan dengan harga diatas Rp. 100 juta harus   adalah masyarakat yang cukup mampu dan tidak
                  mengisi BBM non subsidi, dan diberikan stiker yang   masuk ke dalam kategori masyarakat miskin.
                  bertuliskan “Wajib mengisi BBM non subsidi”.
                                                                 Pelapor  berharap  kepada  Ketua  DPR  RI  dapat
                    Untuk mengimbangi harga agar tidak ikut melonjak,   memberi perhatian dan mempertimbangkan masukan
                  maka bagian anggaran harus menaikkan gaji pegawai   tersebut.
                  berdasarkan golongan, namun tidak secara serentak





                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 105 TH. XLIII, 2013  7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12