Page 8 - MAJALAH 105
P. 8

PESAN PIMPINAN




          MEMBANGUN PONDASI PENGUATAN KELEMBAGAAN


          OLeH dr. MarzUki aLie


          Agustus tahun ini, Republik Indonesia genap berusia 68 tahun. Dan pada Agustus tahun ini pula, DPR-RI
          memulai kembali Masa Persidangan Pertama tahun 2013-2014, dimana tahun ini merupakan tahun terakhir
          DPR masa bhakti 2009-2014 bekerja menjalankan tugas legislatif.  Sepanjang empat tahun ini, kinerja DPR
          tentu saja perlu dievaluasi kembali, guna memperbaiki kinerjanya pada sisa satu tahun mendatang.
           Banyak kalangan menilai bahwa  Pemerintah.                        dan  Pemerintah.  Rata-rata  tiap
          sepanjang kemerdekaan RI, kinerja                                  tahun  diputuskan  70  RUU  yang
          wakil  rakyat  (DPR)  mengalami    Kinerja DPR dengan kewenangan  harus diselesaikan, baik RUU yang
          “pasang dan surut”. Namun demikian  yang makin kuat di bidang legislasi,  datang  dari  inisiatif  Pemerintah
          menurut saya, DPR tidak pernah  pengawasan  dan  anggaran,  maupun inisiatif DPR. RUU tersebut
          mengenal istilah pasang surut, yang  seharusnya  membuat  kinerja  meliputi  berbagai  bidang,  yaitu
          benar adalah “dinamika demokrasi”  makin  baik  bagi  kesejahteraan  bidang ekonomi, politik  dan hukum,
          yang berkembang sesuai dengan  dan kepentingan rakyat. Namun,  serta sosial kemasyarakatan.
          tatanan kehidupan kenegaraan.
          Bisa kita bandingkan kehidupan                                          Produk RUU yang dihasilkan
          parlemen yang ada di era awal                                         tiap tahun memang masih belum
          kemerdekaan dimana kualitas                                           optimal karena banyak kendala.
          demokrasi  cukup  tinggi,                                             Sebagai  contoh,  untuk  tahun
          kemudian masuk pada era orde                                          2013 ditentukan 70 RUU prioritas
          lama dimana parlemen kurang                                           dan  baru  dapat  diselesaikan
          memiliki independensi karena                                          13 RUU sampai akhir Juli 2013.
          Presiden  saat  itu  mempunyai                                        Namun  Insya  Allah,  23  RUU
          kekuasaan  besar.  Di  era  orde                                      yang sedang dalam pembahasan
          baru, kita mengetahui bahwa                                           tingkat I akan segera dilanjutkan
          keberadaan  parlemen  tidak                                           dan  diselesaikan  pada  masa
          memiliki jati diri yang sebenarnya                                    sidang ke I dan ke II tahun sidang
          sebagai lembaga wakil rakyat,                                         2013-2014 yang akan datang.
          karena  besarnya  kekuasaan
          pemerintahan Soeharto. Di era                                           B erbagai  kendala  yang
          ini bahkan, DPR terkesan sebagai                                      merupakan  hambatan  dalam
          “stempel” Pemerintah.                                                 p e nye l e s aian  R U U  te l ah
                                                                                dicarikan solusi pemecahannya,
           D i  er a  refor masi,  k it a                                       melalui  berbagai  konsultasi
          mengoreksi  kembali  peran                                            sudah dilakukan hingga tingkat
          lembaga  negara.  Kekuasaan                                           konsultasi DPR dengan Presiden.
          Presiden  dikurangi  dan  DPR                                         Alhamdulillah  cara  ini  telah
          memiliki jati diri yang sebenarnya,                                   dapat  meminimalisir  kendala
          sebagai  lembaga  representasi  terkadang tiga fungsi tersebut tidak  yang ada.
          rakyat. Kewenangan yang dimiliki  bisa  berjalan  optimal,  terutama
          dibidang legislasi, diperkuat melalui  fungsi legislasi, meskipun Dewan   Kinerja legislasi di DPR memang
          amandemen  UUD  1945,  yaitu  telah  menyeimbangkan  kinerja,  sedikit  terkendala  karena  DPR
          memiliki  kekuasaan  membentuk  yaitu 60% untuk kinerja legislasi,  belum  memiliki  law  center,
          UU bersama Pemerintah. Di bidang  40% untuk kinerja anggaran dan  sebagaimana  Pemerintah  yang
          anggaran,  DPR  menentukan  pengawasan.                            memiliki Badan Hukum Nasional,
          politik anggaran negara, bahkan                                    untuk  memperkuat  basis  data
          kewenangan membahasnya sampai      Pelaksanaan Kinerja             dalam penyusunan RUU. Law center
          dengan  satuan  tiga.  Di  bidang                                  yang saya cita-citakan inilah, yang
          pengawasan, pelaksanaan check      Pelaksanaan  fungsi  legislasi  nanti kalau sudah terbentuk, akan
          and balances benar-benar terwujud  dituangkan dalam Program Legislasi  membantu penyelesaian RUU lebih
          dengan kuatnya fungsi pengawasan  Nasional  (Prolegnas)  tiap  tahun,  cepat, sehingga anggota DPR hanya
          DPR  terhadap  Pemerintah  dalam  ditentukan dalam prioritas tahunan  membahas konten politiknya saja.
          menyikapi kebijakan yang ditetapkan  atas dasar kesepakatan antara DPR


          8  PARLEMENTARIA  EDISI 105 TH. XLIII, 2013
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13