Page 39 - MAJALAH 170
P. 39

PR OFIL
































            Wakil Ketua BAKN DPR RI Willgo Zainar saat memimpin Kunjungan Kerja BAKN DPR RI ke Solo, Jawa Tengah. Foto : Arief/jk
            (AS). Ia pun tak menyangka bisa   kenang Willgo, langsung ke toko   dirinya sudah berkeluarga.Selain
            menempuh pendidikan hingga        bantu orang tua berjualan. Sore   itu, menurut Willgo banyak
            ke luar negeri. “Untuk biaya      harinya, harus belajar mengaji di   perguruan tinggi pascasarjana di
            pendidikan, orang tua memang      masjid dekat rumah. Usai mengaji,   Indonesia yang tak kalah hebatnya
            fokus. Semiskin-miskinnya tetap   kembali ke toko menunggu sampai   dibanding luar negeri.
            pendidikan yang utama, dan saat   tutup toko pukul 21.00 WITA.       “Tapi, orang tua bilang, ‘Kamu
            itu memang biaya pendidikan        “Yang Ayah dan Ibu saya         harus bisa berfikir global dan
            sangat murah,” kata Willgo.       tanamkan adalah harus bisa       berfikir out of the box. Kalau hanya
              Selama menjalani pendidikan,    mandiri, percaya diri, dan       sekedar di Indonesia, mungkin
            prestasi Willgo terbilang cukup   tidak bergantung pada orang      ilmunya kita dapat, tapi ada
            membanggakan. Selain gemar        lain. Belajar apa saja dan tidak   suasana dan lingkungan dalam
            belajar, ia juga aktif berorganisasi.   harus memilih pekerjaan. Yang   arti yang positif tentang western,
            Sejak dibangku SD, Willgo telah   penting pekerjaan itu bisa       hal-hal positif dari disiplin, bekerja
            menjabat ketua kelas selama 6     dilakukan dengan baik. Orang     keras, dan tanggung jawab dari sisi
            tahun. Dibangku SMA, ia aktif     tua juga mengajarkan disiplin,   pemikiran’. Orang tua orientasinya
            dalam Organisasi Siswa Intra      selalu memberikan pemahaman      ke Amerika, biar wawasan semakin
            Sekolah (OSIS) dan pernah         bagaimana menghargai waktu,      terbuka,” terangnya.
            menjabat Ketua Koperasi Sekolah.   menghargai uang, dan harus        Willgo pun mengaku sempat
            Selama berkuliah, Willgo juga aktif   bertanggung jawab terhadap   merasakan gegar budaya (culture
            menjadi Ketua Badan Perwakilan    pekerjaan,” ujarnya.             shock) ketika pertama kali
            Mahasiswa (BPM) di Fakultas                                        menginjakkan kaki di negeri
            Ekonomi Unram.                    ALAMI GEGAR BUDAYA               Paman Sam. Namun bagi dirinya
              “Orang tua memang mendorong     Sebelumnya, tak pernah           hal itu bukan beban, justru malah
            untuk juga aktif di organisasi.   terbayangkan oleh Willgo untuk   menjadi tantangan agar semakin
            Di kelas harus menjadi ketua      melanjutkan pendidikan tinggi    lebih baik dalam beradaptasi
            kelas. Jadi, orang tua memang     di luar negeri. Keinginan berguru   dengan lingkungan.
            mendidik dan menanamkan jiwa      ke luar negeri ini merupakan       “Jadi memang kerasa culture
            kepemimpinan,” ujar Willgo.       keinginan dari orang tua dan     shock, karena saat itu saya
              Hari-hari Willgo muda tak hanya   dibiayai oleh orang tuanya sendiri.   ninggalin istri dan baru punya
            diisi dengan berkegiatan belajar di   Ia pun sempat meminta bahwa   anak, langsung pindah ke Amerika.
            sekolah, namun juga dihabiskan    langkah mengirim dirinya ke AS   Ada rasa kerinduan kepada anak
            dengan membantu orang tuanya      tersebut untuk dipertimbangkan.  dan keluarga,” terang politisi yang
            berdagang. Pulang sekolah,        Pertimbangan Willgo kala itu     akrab disapa HWZ itu.




                                                                          TH. 2019      EDISI 170      PARLEMENTARIA     39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44