Page 2 - MAJALAH 81
P. 2
dalam melawan tarikan kecintaan
kepada dunia yang melebihi batas.
Sementara, dalam makna yang lebih
luas, pemimpin asketis selalu menem-
patkan hak dan kewajiban rakyatnya
secara proporsional.
Sejatinya, di dalam agama Is-
lam, sangat peka terhadap masalah
kepemimpinan. Di tangan pemimpin-
lah sesungguhnya nasib bangsa ini
berada. Sebagaimana, QS Assajdah
[32]:24, yang artinya: “dan Kami jadi-
kan di antara mereka itu pemimpin-
pemimpin yang memberi petunjuk
dengan perintah Kami ketika mereka
sabar.” Karakter asketis menjadi ba-
gian penting yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin, sebab, pemimpin
adalah petunjuk bagi para rakyatnya, Marzuki Alie pada Konkernas III PGRI di Gorontalo
kompas dalam sebuah negara.
Pemimpin seperti inilah yang yang harus dimiliki oleh bangsa ini gori saja,ah yang harus dimiliki seorang
sangat didambakan oleh masyara- adalah berani (syaja’ah). Syaja’ah pemimpin. Pertama, menegakkan a-
kat Indonesia, yaitu pemimpin yang adalah berani karena memiliki dasar mar makruf nahi mungkar. Pemimpin
berkarakter kuat, cerdas, disiplin, te- keimanan dan kebenaran yang kokoh. harus berani menginstruksikan kebai-
gas, terbuka dan jujur. Bangsa Indone- Pemimpin pemberani pasti mempu- kan, memimpin langsung pencegahan
sia memiliki banyak calon pemimpin nyai ketegasan sikap, keputusan, dan kemungkaran dan penghentian ke-
yang berkarakter kuat. Hanya saja, tindakan yang dilandasi oleh suara hati maksiatan, termasuk korupsi. Kedua,
kadang kala karakter yang seharus- nurani serta pemahaman yang man- mengambil kebijakan dan menegak-
nya dimiliki menjadi lenyap manakala tap terhadap berbagai persoalan. Ke- kan keadilan. Keberanian ini mengha-
dihadapkan pada karakter kehidupan beranian boleh dikata, adalah sebuah ruskan pemimpin tidak boleh bersikap
duniawi, bilamana kedudukan dan ketenangan hati untuk menampilkan ragu, tetapi harus tegas, dan cerdas
kekuasaan menjadi tujuan utama. Pe- ketegasan sikap dalam menghada- dalam mengambil kebijakan yang pro
mimpin seperti ini adalah pemimpin pi sebuah kondisi, kapanpun dan di pada kemaslahatan masyarakat dan
yang kehilangan petunjuk Allah, se- manapun dan dalam skala apapun. Si- bangsa. Ketiga, belajar dan mengem-
hingga tidak sabar dengan kedudukan fat ini hanya dimiliki oleh orang yang bangkan ilmu. Keberanian ini sangat
dan kekuasaan duniawi. kuat iman, ilmu, dan amal. penting, agar ada kebebasan dalam
Sisi lain, dari karakter pemimpin Setidaknya, ada beberapa kate- mengembangkan ilmu dan menyu-
arakan hasil penelitian secara objektif
Marzuki Alie saat menghadiri peringatan tanpai ntervensi kekuasaan. Kebera-
Maulid Nabi di Cianjur, Jawa Barat nian ini mengantarkan pemimpin un-
tuk tidak mengabdi kepada kekuasaan
atau kepentingan politik, tetapi dia
harus tunduk kepada kebenaran dan
otoritas keilmuan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa bangsa Indonesia
senantiasa perlu memfokuskan upa-
yanya untuk menghasilkan pemimpin-
pemimpin bangsa yang asketis dan
berani. Pemimpin yang berani karena
didasari pada iman, ilmu, dan amal
saleh, serta keteladanan yang baik,
adalah pemimpin yang mampu me-
ngubah masa depan bangsa menjadi
lebih baik.* (foto:doc parle)
| PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
ARIA |
TH. XLII, 201 |
| PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
|
P
1
Edisi 81
ARLEMENT

