Page 76 - Stabilitas Edisi 185 Tahun 2022
P. 76
BUMN INSIGHT
mancanegara, yang merupakan target yakni Shopee untuk bisa mendukung
pasar potensial. pelaku UMKM masuk ke pasar ekspor.
Selain mengakuisisi mayoritas saham “Melalui kerjasama dengan cabang di
Bank Mayora, BNI juga akan melakukan luar negeri, kami juga menghubungkan
pengembangan secara organik, yaitu pelaku UMKM dengan pembeli dari
menghadirkan beragam inovasi untuk berbagai negara seperti Korea Selatan,
memperkuat produk dan layanan dengan Inggris, Filipina, Malaysia, Singapura dan
memanfaatkan kemajuan teknologi. “BNI lainnya,” kata dia
tengah menjalankan sejumlah inisiatif
untuk bertransformasi menjadi lembaga Kinerja Meningkat
keuangan yang terunggul dalam layanan Untuk mendanai pengembangan
kinerja, dengan DNA yang akan BNI bank digital ini, BNI akan melakukan
miliki nantinya sebagai penyedia solusi penambahan modal melalui rights
finansial terintegrasi berbasis digital issue. Sesuai rencana, rights issue akan
dengan keunggulan internasional,” jelas dilakukan pada semester kedua 2022
Mucharom. dengan perkiraan dana sebesar Rp8
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar triliun hingga Rp 11 triliun.
juga mengkonfirmasi BNI akan Direktur Keuangan BNI Novita W
mengembangkan sektor UMKM yang Anggraini menjelaskan, dalam rights
selama ini melibatkan nilai transaksi issue ini, perseroan berharap pemerintah
yang besar, namun risikonya juga bisa ikut serta. “Kami mengharapkan
tinggi karena tingginya biaya dana pemerintah bisa ikut menyerap rights
Teuku Riefky (cost of fund). Karenanya, BNI ingin issue dengan nilai sekitar Rp3,5 triliun,”
memanfaatkan teknologi untuk bisa kata dia.
memperkecil risiko dari pengembangan Novita menjelaskan, saat ini
Jadi, jika bank BUMN UMKM, namun tetap bisa menghasilkan permodalan BNI masih cukup solid.
nilai transaksi yang besar.
Per akhir 2021, rasio kecukupan modal
tidak melakukan “BNI memang cukup agresif di (capital adequacy ratio/CAR) tier-1 BNI
transformasi bisnis UMKM karena terlibat dalam program mencapai 17,7 persen atau meningkat
dari akhir 2020 yang mencapai 15,7
kredit usaha rakyat (KUR). Dalam
secara digital, maka pengembangan UMKM ini, masih persen. Namun, perseroan fokus
ke depannya mereka banyak potensi yang belum bisa digarap dalam bisnis berkelanjutan sehingga
karena itu kami ingin melakukan dengan
membutuhkan permodalan yang
sangat mungkin kalah cara berbeda supaya bisa menekan cost lebih memadai. Karenanya, perseroan
saing dengan bank jadi lebih rendah,” kata dia. membutuhkan dukungan pemerintah
dalam rights issue ini. “Dukungan
Selain itu, pengembangan bank
swasta yang sudah digital ini juga membuka bagi BNI pemerintah bisa memberikan kami
banyak menerapkan untuk bisa masuk ke bisnis ecommerce. fleksibilitas untuk mengembangkan
Sejauh ini, BNI sudah bernegosiasi
bank digital yang tentunya
sistem digitalisasi dengan bebeapa perusahaan teknologi membutuhkan lebih banyak injeksi
dan ada satu perusahaan yang cukup dana,” terang dia.
serius komunikasinya. Selain BNI, bank negara lain seperti
Direktur Bisnis UMKM BNI PT Bank Mandiri dan PT Bank Rakyat
Muhammad Iqbal menambahkan, Indonesia atau BRI juga mengembangkan
sejauh ini, BNI sudah memiliki program layanan digital banking. Namun, Bank
Xpora untuk pengembangan UMKM. Mandiri belum tertarik mendirikan bank
Dalam enam bulan, program ini sudah digital khusus yang seratus persen berisi
bisa menyalurkan kredit Rp2,49 triliun layanan digital dan meminimalkan
dan berhasil membawa 600 UMKM go kantor cabang.
global. Bank beraset tergemuk itu lebih
BNI juga berkolaborasi dengan memilih menyempurnakan layanan
salah satu perusahaan e-commerce, digitalnya dengan membuat super
76 Edisi No.185 / Tahun 2022 www.stabilitas.id

