Page 45 - Stabilitas Edisi 202 Tahun 2024
P. 45

alam ketidakpastian
                   ekonomi global sudah
                   hampir dipastikan semua
          Dpemilik modal menahan
          diri  dalam bertindak dalam bisnis. Maka
          tidak heran jika banyak pengelola dan
          pemilik perusahaan, terlebih di Tanah
          Air yang tengah terekspos risiko politik,
          saat ini memilih wait and see.
            Namun demikian yang terjadi di
          perbankan nasional agak berkebalikan
          dari tesis di atas. Aksi akuisisi dan merger
          diperkirakan justru akan banyak terjadi
          pada 2024. Kebutuhan untuk memenuhi
          aturan modal dari otoritas menjadi
          alasan  perkiraan tersebut.
            Menurut Senior Vice President
          yang juga Kepala Riset LPPI, Trioksa
          Siahaan, aturan permodalan akan banyak       Foto: Istimewa
          direspons oleh Bank Pembangunan
          Daerah (BPD) pada tahun ini.
          Berdasarkan aturan Otoritas Jasa             Untuk Indonesia sendiri prospektif
          Keuangan (OJK), BPD diharuskan untuk
          memenuhi permodalan minimal Rp3              mengingat ekonomi masih bertumbuh.
          triliun sebelum akhir 2024.                  Kemudian karena tekanan situasi global
            OJK sebelumnya mencatat, masih             berdampak pada bisnis terutama bank-bank
          ada 11 bank daerah yang tengah
          berproses untuk memenuhi modal inti          yang berbasis di AS dan Eropa sehingga
          minimum itu, di mana diantaranya             sebagian mulai melepas unit bisnisnya.
          bakal menjalankan konsolidasi seperti
          membentuk kelompok usaha bank
          (KUB). “Konsolidasi jadi isu utama           Trioksa Siahaan, Kepala Riset LPPI
          terutama bagi BPD. Ini membuat tren
          merger dan akuisisi pada 2024 akan
          banyak,” kata Trioksa.            sebuah bank, dengan jaringan yang   berbasis di AS dan Eropa tampaknya
            Salah satu yang sudah terlihat adalah   tersebar dari Indonesia bagian Barat   akan mendorong tren konsolidasi bank
          ketika Bank Jatim yang tengah mengincar   sampai Indonesia bagian Timur.  pada 2024. “Untuk Indonesia sendiri
          Bank NTB Syariah. Bank daerah asal   Trioksa menambahkan, terdapat   prospektif mengingat ekonomi masih
          Jawa Timur itu menargetkan selain   dua faktor di balik akuisisi sebuah   bertumbuh. Kemudian karena tekanan
          melakukan pembentukan KUB dengan   bank. Faktor pertama adalah bank yang   situasi global berdampak pada bisnis
          Bank NTB Syariah, Bank Jatim juga   memang sudah waktunya dijual, dan   terutama bank-bank yang berbasis di
          bakal mengincar Bank Lampung untuk   faktor kedua adalah potensi bisnis di   Amerika dan Eropa sehingga sebagian
          bergabung ke dalam KUB.           baliknya. “Saya melihat ada bank yang   mulai melepas unit bisnisnya seperti
            Lalu juga ada, Bank BJB yang tengah   sudah waktunya menjual unit bisnisnya   Citibank dan Commonwealth,” kata
          membentuk KUB dengan Bank Bengkulu,   dan di sisi lain ada bank yang melihat   Trioksa.
          Bank Sultra dan Bank Maluku Malut   prospek bisnis sehingga mengakuisisi
          dan sedang dalam proses akhir. Apabila   bisnis bank lain,” kata Trioksa.  Layanan Digital
          seluruh proses berjalan dengan lancar,   Selain itu aksi akuisisi bank juga akan   Selain faktor permodalan, Direktur
          maka struktur KUB bank BJB akan terdiri   menguntungkan pihak terkait karena   Segara Research Institute, Piter Abdullah
          dari empat bank, yaitu Bank BJB Syariah,   menambah portofolio bisnis secara   menilai, perluasan ekosistem dan
          dengan tiga BPD yang digandeng BJB,   langsung dan dapat menambah jaringan   layanan digital menjadi faktor penting
          sang induk. Hal itu akan membentuk   bisnis baru. Tekanan situasi global yang   yang mendorong merger dan akuisisi


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 202 / 2024 / Th.XVIII  45
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50