Page 47 - Stabilitas Edisi 202 Tahun 2024
P. 47

pemisahan. Namun, akan juga diarahkan
          untuk melakukan konsolidasi.
            Menurutnya, persaingan perbankan
          syariah di Indonesia saat ini bisa
          terbilang tak sehat. Mengingat, hanya
          ada satu bank saja yang besar untuk
          menikmati ‘kue’ syariah, sedangkan yang
          lain hanya menggarap segmen-segmen
          kecil.
            Oleh karenanya, dia berharap
          akan ada dua atau tiga bank lain yang
          bisa setara dengan PT Bank Syariah
          Indonesia (BSI). Bank tersebut nantinya
          juga bisa bersaing dengan perbankan
          konvensional. Hanya saja, Dian tak
          ingin mengambil langkah pemaksaan
          untuk melakukan konsolidasi tersebut.
          Meskipun, menurutnya OJK memiliki
          kewenangan tersebut dari undang-             Foto: Istimewa
          undang. “Yang kami lakukan semacam
          memberi desain konsolidasi, mana saja
          yang cocok dilakukan seperti bank mana       Pada prinsipnya OJK mendukung segala
          dengan bank mana. Itu kemudian akan          upaya konsolidasi perbankan dalam rangka
          ditindaklanjuti pembicaraan dari waktu
          ke waktu,” ujarnya.                          mengembangkan industri perbankan yang
            Adapun, merger PT Bank MNC                 sehat, efisien, dan berdaya saing serta
          Internasional Tbk. (BABP) milik              berkontribusi terhadap perekonomian
          konglomerat Hary Tanoesoedibjo dengan
          PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU)             nasional.
          milik taipan James Riady juga masih
          dinanti. Kabar merger kedua bank milik       Dian Ediana Rae,
          konglomerat itu mengemuka sejak awal         Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK
          2023. Merger Bank MNC dan Bank
          Nobu sebenarnya ditargetkan rampung
          Agustus 2023. Namun, hingga 2023   investor-investor tersebut dan apakah   PT Bank OCBC NISP Tbk misalnya
          berakhir, merger kedua bank belum juga   cocok dengan bank yang akan diakuisisi.  mengakuisisi kepemilikan
          terlaksana.                          Dian menjelaskan, semangat      Commonwealth Bank of Australia (CBA)
                                            konsolidasi di industri perbankan   di PT Bank Commonwealth. Selain
          Minat Tinggi                      dinilai masih cukup tinggi. Sebab,   itu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk
            Sejatinya ada sejumlah bank global   prospek keuntungan dan peluang bisnis   (BDMN) juga mengakuisisi lini bisnis
          tengah mengincar bank di Indonesia.   perbankan tanah air masih sangat   konsumer seperti kartu kredit milik
          Investor tersebut berasal dari Jepang,   terbuka untuk semua segmen. Namun,   Standard Chartered Bank Indonesia
          Tiongkok, dan Korea Selatan. Hal   disebutkan aksi akuisisi dan merger   (SCBI). Lalu, PT Bank UOB Indonesia
          itu dinyatakan oleh Dian dari OJK.   perbankan saat ini masih terjadi secara   pun telah merampungkan akuisisi
          Menurut dia, saat ini ada investor   organik meski di sisi lain OJK punya   bisnis consumer banking milik Citibank
          luar yang sedang proses mengakuisisi   kewenangan untuk memaksa adanya   Indonesia.
          bank di Indonesia. Namun, Dian tidak   konsolidasi berdasarkan UU P2SK.   Bank digital dengan pengguna
          menyebutkan secara pasti mengenai   “Sebagian masih dalam tahap negosiasi,   terbesar di Korea Selatan, KakaoBank,
          tenggat waktu investor-investor   sebagian masih sedang menunggu waktu   juga mengakuisisi saham bank digital
          tersebut merealisasikan aksi akuisisi   yang tepat,” ujarnya.        milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.
          tersebut.  OJK, lanjut dia, saat ini sedang   Pada 2023, sejumlah bank telah   (EMTK) yakni Superbank sebesar 10
          mempelajari terkait permintaan dari   menjalankan aksi konsolidasinya.   persen melalui penerbitan saham baru.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 202 / 2024 / Th.XVIII  47
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52