Page 53 - Stabilitas Edisi 202 Tahun 2024
P. 53

eragam cara sudah
                 dilakukan pemerintah
                 untuk meningkatkan inklusi
          Bkeuangan lewat peningkatan
          akses pinjaman bagi masyarakat
          kalangan bawah. Bahkan merebaknya
          platform digital menjadi berkah tersendiri
          bagi praktik penyaluran dana ke pada
          khalayak yang lebih luas.
            Akan tetapi dampak negatif yang
          ditimbulkan perkembangan tersebut
          sudah mulai bermunculan dan bisa
          menjadi bumerang di kemudian hari.
          Mengantisipasi hal itu pemerintah
          mengeluarkan inisiatif penggunaan alat
          penilai kredit (credit scoring). Selain itu,
          pemerintah juga memiliki sasaran lain
          terkait penerapan credit scoring itu yaitu
          mendongkrak penyaluran Kredit Usaha          Foto: Istimewa
          Rakyat (KUR).
            Awal tahun ini pemerintah ingin
          meningkatkan kecepatan penyaluran            … rencana uji coba penerapan skema
          KUR dengan meniadakan kewajiban
          penyediaan agunan bagi pengusaha             credit scoring dalam penyaluran KUR tanpa
          kecil dan mikro. Maka dari itu, dalam        agunan. Uji coba akan dilakukan melalui
          mempercepat langkah tersebut,                lembaga penyalur seperti fintech, koperasi,
          pemerintah melalui Kementerian
          Koperasi dan UKM (KemenKopUKM)               dan multifinance. Saat ini kami sedang
          mengumumkan rencana uji coba                 mempersiapkan infrastrukturnya.
          penerapan skema credit scoring dalam
          penyaluran KUR tanpa agunan.
            “Uji coba akan dilakukan melalui           Yulius,
          lembaga penyalur seperti fintech,            Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM
          koperasi, dan multifinance. Saat ini kami
          sedang mempersiapkan infrastrukturnya,”
          kata Deputi Bidang Usaha Mikro    scoring. Rencananya, uji coba akan   semua lembaga keuangan untuk bekerja
          KemenKopUKM, Yulius dalam         dimulai pada Juni - Juli 2024 dengan   sama menerapkan aturan penyaluran
          pernyataan resminya, diliris 19 Januari   plafon maksimal KUR sebesar Rp500   KUR yang sesuai dan tidak memberatkan
          2024.                             juta. “Penggunaan data alternatif dalam   penerima KUR. Maka, kata Yulius,
            Dengan langkah diharapkan peluang   credit scoring juga dapat meningkatkan   Kementerian Koperasi dan UKM juga
          pengusaha mikro untuk mendapatkan   prediksi risiko gagal bayar untuk nasabah   akan mengenakan sanksi kepada bank
          persetujuan pinjaman menajadi semakin   baru yang belum pernah akses kredit   penyalur KUR yang melanggar aturan.
          besar. Yulius menjelaskan bahwa credit   perbankan,” tegas Yulius.   Sanksi tersebut berupa surat teguran dan
          scoring akan menjadi kunci utama dalam   KemenKop UKM berharap dengan   pemotongan subsidi bunga.
          menilai kemampuan UMKM membayar   langkah ini, penyaluran KUR dapat     Hal itu telah terjadi. Dia
          kewajiban pinjamannya, dengan     semakin meningkat, memberikan      menyebutkan, saat ini telah melayangkan
          melibatkan lembaga penilaian kredit dan   dukungan yang lebih besar kepada   surat teguran kepada dua belas
          memanfaatkan data transaksi UMKM.  UMKM dalam meningkatkan skala     bank penyalur KUR yang melanggar
            Selain itu, KemenKopUKM bersama   usahanya, dan secara keseluruhan   aturan. Kemudian, pihaknya juga
          Kementerian dan Lembaga terkait   memajukan sektor ekonomi UMKM di   telah dijadwalkan untuk mengadakan
          lainnya akan menyusun regulasi yang   Indonesia.                     pertemuan dengan pimpinan dua belas
          mendukung implementasi skema credit   Di samping itu, Yulius juga meminta   bank tersebut.


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 202 / 2024 / Th.XVIII  53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58