Page 47 - Stabilitas Edisi 196 Tahun 2023
P. 47

emasuki 2023, para ekonom
                   global banyak yang
                   memberikan prediksi akan
          Madanya risiko fragmentasi,
          dimana bumi akan terbelah dalam hal
          pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.
          Dikatakan risiko itu akan membuat negara
          yang pertumbuhannya tinggi akan terus
          meningkat, dan yang jatuh akan makin
          terpuruk. Dan bagian dunia yang akan
          merasakan pertumbuhan ekonomi yang
          kuat adalah ASEAN.
            Oleh karena itu ketika lepas dari tugas
          presidensi G20 2022, dan menyandang
          tugas baru memimpin ASEAN, Indonesia
          benar-benar memainkan peran
          pentingnya. Setelah penyelenggaran
          Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42
          ASEAN 2023, ekspektasi itu benar-benar
          terlihat.
            Presiden Joko Widodo saat
          pertemuan puncak di Labuan Bajo, NTT,        Jadi ke depan, kalau jalan-jalan ke Singapura,
          pun mengungkapkan kebahagiaannya
          karena KTT ASEAN dinilainya berhasil.        Malaysia, Filipina, dan Thailand maka
          Tidak hanya dalam hal penyelenggaraan        transaksi bisa jauh lebih gampang. Sekarang
          tapi juga mengokohkan citra sebagai          dengan Thailand dan Malaysia sudah bisa
          kekuatan baru. “Kesatuannya sangat
          penting untuk berlayar menuju tujuan         menggunakan QRIS.
          yang sama, menjadikan ASEAN epicentrum
          of growth dan kawasan damai, stabil, dan
          sejahtera,” tegas Jokowi, usai gelaran       Destry Damayanti, Deputi Gubernur Bank Indonesia
          even tersebut.
            Di antara poin kesepakatan pada KTT
          ke-42 ASEAN 2023 itu yakni penguatan
          kerja sama ekonomi. Selain itu, masih kata
          Jokowi, para pemimpin ASEAN sepakat   Payment Connectivity (RPC). Lima bank   pembayarannya tentu akan menjadi
          memperkuat implementasi transaksi mata   sentral anggota ASEAN itu yakni dari   kekuatan baru bagi ASEAN. Terlebih,
          uang lokal dan konektivitas pembayaran   Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,   ujar Destry, negara-negara di ASEAN
          digital antar-negara.             dan Filipina. “Jadi ke depan, kalau jalan-  saat ini berada dalam kondisi yang lebih
            Otoritas pembayaran Tanah Air   jalan ke Singapura, Malaysia, Filipina, dan   baik dibandingkan negara-negara maju.
          mengakui bahwa ketersambungan     Thailand maka transaksi bisa jauh lebih   “Pertumbuhan ekonomi global contohnya
          sistem pembayaran antar negara-negara   gampang. Sekarang dengan Thailand   itu pada 2023 diperkirakan tumbuh 2,6
          ASEAN akan mengantarkan kawasan ini   dan Malaysia sudah bisa menggunakan   persen. Sedangkan di ASEAN diperkirakan
          ke level baru dalam persaingan global.   QRIS (Quick Response Code Indonesian   tumbuh di atas 5 persen,” ucap Destry.
          Bahkan Deputi Gubernur Senior Bank   Standard). Ini menjadi salah satu
          Indonesia, Destry Damayanti mengatakan   kebanggaan ASEAN,” kata Destry dalam   Komitmen Industri
          konektivitas pembayaran lintas negara   Capacity Building on ASEAN Issues kepada   Sementara itu, Wakil Ketua Umum
          akan menjadi salah satu kekuatan baru   stakeholder di Provinsi Bali di Denpasar,   Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia
          bagi ASEAN.                       pertengahan Mei lalu.              (ASPI) YB Hariantono memberikan
            Sebelumnya, Lima bank sentral      Sekarang baru lima negara ASEAN,   dukungan dan komitmen dari industri
          dari negara ASEAN memang sudah    lanjut dia, tetapi ke depan negara ASEAN   sistem pembayaran terhadap inisiatif
          menandatangani MoU terkait Regional   lainnya setelah mengembangkan sistem   strategis untuk pengembangan transaksi


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 196 / 2023 / Th.XVIII  47
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52