Page 81 - Stabilitas Edisi 206 Tahun 2024
P. 81
kata dia, konsep seluruh bandara di level pra pandemi yakni sekitar 700 unit
Tanah Air akan diubah menjadi jaringan pesawat. “Dengan penggabungan anak
transportasi hub and spoke. Model usaha Pertamina dan Garuda Indonesia
jaringan ini merupakan solusi hemat biaya ini kami harap ada penambahan jumlah
untuk jaringan besar sekaligus mudah pesawat yang signifikan. Dari ketersediaan
dikelola dan memberikan skalabilitas yang saat ini sekitar 400 pesawat, diharapkan
lebih baik. paling tidak bisa naik jadi sekitar 500-600
Model hub dan spoke nantinya armada tahun ini,” kata Sandi.
menghubungkan maskapai penerbangan Staf Khusus Menteri BUMN Arya
dari dua titik. Kemudian menggabungkan Sinulingga pun buka suara mengenai
penumpang ke jari-jari yang berbeda dari rencana penggabungan Garuda Indonesia
hub mereka. Saat ini ada dua superhub dan Pelita Air ke dalam holding industri
yaitu Jakarta dan Bali, serta beberapa aviasi dan pariwisata InJourney. Dalam
hub lainnya seperti Surabaya, Makassar, penggabungan ini, tahap awalnya adalah
dan Medan, yang selama ini rutenya tidak penentuan posisi Pelita Air. Setelah itu,
diatur secara komprehensif. Dia berharap menentukan posisi Garuda di dalam
dengan ada integrasi, maka integrasi hub InJourney. “Nanti kalau sudah oke ini,
and spoke akan efektif. baru masuk skema berikutnya Garuda
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan ada di mana posisinya di InJourney-
Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga nya, karena ada bandara sendiri, nanti
Uno pun sepakat bahwa pembentukan Toto Pranoto, Pengamat BUMN ini gimana, ini gimana,” katanya di
InJourney Airports pun diyakini akan dari FEB Universitas Indonesia Kementerian BUMN Jakarta, April lalu.
berdampak positif terhadap sektor Dia mengatakan, posisi Pelita Air yang
pariwisata Indonesia karena menciptakan merupakan anak usaha Pertamina hingga
sinergi dalam pelayanan di bandara- saat ini masih digodok. Beberapa hal
bandara di Indonesia. Hal tersebut Dari mana menjadi perhatian, misalnya, jika Garuda
nantinya akan berimbas pada turunnya membeli Pelita Air maka harus dilihat dulu
biaya operasional dalam pengelolaan sumber efisiensi? kemampuan keuangannya. Kemudian, jika
bandara. “Dampaknya akan positif dan Pelita Air masuk ke Garuda sebagai anak
menggairahkan pariwisata Indonesia. Dengan line of business usaha, maka ada kepemilikan Pertamina.
Layanan di bandara Indonesia tentu juga yang serupa, maka Menurutnya, setiap langkah ada
akan semakin baik,” kata Sandiaga. konsekuensinya. Dia melanjutkan, jika
Dia melanjutkan, penggabungan aspek procurement dan Pelita Air ‘digabung’ dengan anak usaha
usaha antara AP I dan AP II ini juga dapat Garuda yakni Citilink melalui skema joint
menambah frekuensi penerbangan logistik bisa disatukan. venture (JV), maka akan lahir perusahaan
yang dilayani pada bandara-bandara Demikian pula sebagian baru. Kemudian, jika Pelita merger
internasional di Indonesia, seperti di dengan Citilink maka Pertamina akan ikut
Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara fungsi lain bisa sharing menggenggam saham Citilink.
Soekarno-Hatta Cengkareng. Jika Pelita merger dengan Citilink
Selain itu, Sandi juga merespons service. Jadi efisiensi maka aset Garuda akan bertambah.
positif upaya Kementerian BUMN dalam bisa ditingkatkan. Saham Pertamina di Pelita pun jadi
merger dua maskapai pelat merah, yaitu perhatian. “Kalau bikin JV itu nggak
Citilink dan Pelita Air Services (PAS). Dia mempengaruhi semua, nggak ada
berharap, penggabungan usaha antara kepemilikan aset nambah nggak nambah,
kedua maskapai ini dapat berdampak si Garuda nggak perlu kasih uang,”
pada meningkatnya ketersediaan armada katanya. “Kalau merger dia gabung satu,
pesawat untuk menampung minat berarti kan masuk aset Pertamina di situ.
masyarakat bepergian atau berwisata. Saham Pertamina ada di mana, di Garuda?
Sandi mengatakan, merger kedua Kalau merger itu berarti kan nambah
maskapai tersebut diharapkan dapat modal, kalau nambah modalnya Garuda
mengakselerasi jumlah penambahan di situ berpengaruh kepemilikan saham di
pesawat hingga mencapai jumlah sebelum atas kan,” imbuhnya.*
www.stabilitas.id Edisi 206 / 2024 / Th.XVIII 81