Page 6 - Stabilitas Edisi 184 Tahun 2022
P. 6
LENSALPPI
VIRSEM#68
OJK ingatkan Risiko
investasi di Aset Kripto
edakan teknologi digital yang bertemu dengan potensi
pasar yang besar di Indonesia memiliki tantangan
Ltersendiri bagi otoritas keuangan. Namun demikian
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak mau kemanfaatan
perkembangan teknologi digital terhadang oleh ekses negatif
sehingga menghentikan inovasi. Menurut Agus Edy Siregar,
Deputi Komisioner Stablitas Sistem Keuangan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), untuk memberi peluang inovasi
tersebut, sejak 2017 OJK telah membentuk OJK Infinity yang
mengembangkan regulatory sandbox.
“Ini mengarahkan teman-teman generasi muda dalam
memitigasi ekses negatif dari inovasi tersebut. Selain itu
regulatory sandbox ini juga sebagai sarana koordinasi antara
lembaga pengasaw dalam bidang inovasi digital tersebut,” virtual seminar LPPI itu.
kata Agus dalam Keynote Speech yang dibacakan Enrico Sementara Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika
Hariantoro, Kepala Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Kominfo, I Nyoman Adhiarna pada kesempatan virsem LPPI
Terintegrasi OJK dalam Virtual Seminar LPPI ke #68 NFT: tersebut mengatakan bahwa salah satu isu kripto yang tengah
Antara Blockchain dan Cryptocurrency: Risk & Opportunity” hangat saat ini adalah Non Fungible Token (NFT), sebuah
pada Kamis, 24 Februari 2022. aset digital yang telah menarik minat investasi masyarakat
Tantangan yang pesat dari perkembangan keuangan Indonesia hingga global.
digital harus dibarengi degan landasasan pemahaman dan Saat ini Kementrian Kominfo sedang melakukan telaan
respons kebijakan yang tepat. Secara umum OJK melihat terkait dampak-dampk dari perkembangan investasi kripto
tantangan keuangan digital terkait dengan aspek jangkauan jenis NFT ini. “Kami masih dalam tahap awal. Tidak banyak
koneksi digital yang masih terbatas hingga pedesaan. Lalu yang menguasai maka kita butuh sering dengan para pakar.
tingkat literasi digital yang masih rendah bagi masyarakat Sebab, Kominfo lebih banyak bertanggung jawab dari sisi
yang masih dikategorikan sebagai unbankable. penyelenggaran sistem elektronk, itu yang kami atur. Lebih
Faktor lain, lanjutnya, meningkatnya kejahatan dunia kepada tata kelola, kewajiban registasi, hingga pengamanan
maya dan pengguanaan data pribadi atau cyber crime data,” jelas Nyoman di virtual seminar LPPI itu.
yang menggunakan teknik manipulasi data. Ini dibutuhkan NFT, lanjutnya, tidak lebih dari fase berikut dari
undang-udang yang mengatur keamanan data pribadi serta teknologi blockchain. Adapun potensi aplikasi NFT ada
pelaksanaan yang jelas terkait aturan yang telah ditetapkan. di berbagai bidang antara lain digital identity, intelectual
“Di sisi lain masih ada keterbatasan talent digital dalam property, academi credential, gaming industry, ticketing, art
mendukung perkembangan ekonomi digital dan keuangan galleries, votting, mucis, dan social media. “Tetapi kita sadar
digital sehingga perlu akselerasi peningkatan SDM di level bahwa ini masih harus diatur. Karena tidak lama akan masuk
regulator dan juga pemangku kepentingan,” papar Agus di fase normal, mulai diterapkan.”
6 Edisi No.184 / Tahun 2022 www.stabilitas.id