Page 102 - Stabilitas Edisi 200 Tahun 2023
P. 102
KOLOM
Syarif Fadilah
Pemimpin Redaksi Majalah STABILITAS
Milenial, Gen Z, dan kepemimpinan dan proses pembuatan
keputusan anda saat taruhannya kecil
dan resikonya rendah, Anda mungkin
Pemimpin akan terjerumus ke dalam masalah pada
level yang lebih tinggi saat resiko berbuat
kesalahan menjadi tinggi,” jelas Maxwell
dalam bukunya yang terbit 2005 itu.
udah tidak bisa Mitos lainnya adalah semua
dipungkiri lagi, di atau tidak sama sekali. Banyak
sekeliling kita, di orang yang ingin mengaplikasikan
Ssekitar meja-meja kepemimpinannya merasa mereka harus
kerja kita, di lingkungan bisnis menjadi pemimpin puncak terlebih
kita; generasi milenial sudah dahulu untuk melakukannya.
begitu dominan, sementara Dijawab oleh Maxwell, “Anda tidak
generasi Z sudah bersiap tampil harus menjadi pemimpin teratas untuk
memenuhi panggung. Di saat membuat perbedaan. Kepemimpinan
itu, ada kekhawatiran yang tidak dimaksudkan sebagai proposisi
cukup menggelayuti benak semua atau tidak sama sekali. Jika berada
generasi-generasi yang lebih di suatu posisi selain di puncak telah
senior. Bagaimana nanti mereka mengakibatkan kefrustasian besar bagi
memimpin dan memegang anda, tolong jangan menyerah begitu
kendali kepemimpinan. saja. Karena anda dapat membuat suatu
Sebagai generasi yang disebut-sebut berada di puncak organisasi, dampak dari mana pun anda berada di
paling akrab dengan teknologi informasi, kata penulis buku laris sekaligus dalam suatu organisasi.”
yang lahir di dalam suasana digitalisasi, konsultan internasional itu, Singkatnya, anak-anak muda dari
Gen Y dan Gen Z tentu memiliki referensi adalah mitos belaka. “Ukuran generasi milenial dan Gen Z sudah bisa
tentang kepemimpinan. Tsunami yang sesungguhnya dari memulai melatih kemampuan mereka
informasi yang bahkan datang tanpa perlu kepemimpinan adalah pengaruh dari sekarang. Tidak harus menunggu
upaya besar, akan menjadikan mereka – tidak lebih, tidak kurang,” kata sampai usia 40 tahun atau tidak harus
kaya akan pilihan-pilihan. Meski begitu Maxwell. menunggu hingga menjadi pimpinan
tetap saja kekhawatiran menyembul. Dalam buku itu pula, dia sebuah perkumpulan.
Justru karena berlimpah pilihan dan mengungkapkan beberapa mitos Mereka harus sudah mulai memupuk
acuan, bisa membuat mereka terkatung- dan sekaligus membongkarnya. kualitas memimpin dengan belajar
katung kebingungan untuk memilih. Salah satunya adalah soal dari membuat keputusan pada hal-hal
Namun demikian, sejatinya mereka bisa tujuan. Banyak dari pegawai kecil. Karena pada dasarnya, jiwa dan
memulai belajar memimpin dari posisi yang bilang bahwa mereka kemampuan kepemimpinan tidak bisa
mereka saat ini. Praktik kepemimpinan baru akan belajar memimpin dicangkokkan begitu saja.
sudah bisa diterapkan, tidak harus saat ketika mereka sudah mencapai Mungkin bisa saja dalam jangka
mereka berada di puncak organisasi. puncak. Menurut Maxwell, jika pendek, seseorang pemuda dicitrakan
Dalam bukunya The 360 Degree seseorang ingin sukses, maka sebagai pemimpin yang hebat, cerdas
Leader, John C Maxwell mengatakan dia perlu mempelajari sebanyak dan dicintai publik. Tetapi berapa lama
bahwa “realitasnya 99 persen dari mungkin hal yang bisa dipelajari citra tersebut akan dipertahankan untuk
seluruh kepemimpinan tidak berasal dari tentang kepemimpinan sebelum menyembunyikan kebenaran dan juga
puncak melainkan dari bagian tengah orang itu memegang posisi sifat dasar dari orang tersebut? Memang
organisasi.” Jadi pemahaman bahwa kepemimpinan. bisa saja dia bisa menjadi pemimpin,
pemimpin dan kepemimpinan hanya “Jika anda tidak namun pada akhirnya publik akan tahu
bisa dilakukan jika seseorang sudah menguji coba keterampilan bahwa dia adalah ‘pemimpin karbitan’.*
102 Edisi 200 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id