Page 10 - Stabilitas Edisi 183 Tahun 2022
P. 10
LENSALPPI
IRMO 2022:
Next Stage of Great Change
ajalah Stabilitas dan LPPI kembali menggelar menaikkan suku bunganya pada pertengahan tahun 2022.
even Indonesia Risk Management Outlook Suku bunga global mungkin akan naik tahun ini tapi secara
(IRMO) yang ke-5. Even yang digelar perlahan,” ujar Mirza.
Msecara konsisten setiap tahun sejak 2017 Selain itu, Mirza mengatakan inflasi domestik diakui
ini memperkenalkan cara pandang baru dalam melihat memang merupakan salah satu faktor yang harus diwaspadai
kondisi bisnis melalui peneropongan risiko-risiko yang dan akan memaksa bank sentral mempertimbangkan langkah
berpotensi muncul, sekaligus memberikan perspektif untuk menaikkan suku bunga. Namun demikian, Mirza meminta
memitigasinya. perbankan untuk tidak langsung merespons kemungkinan
Even IRMO 2022 mengangkat tema “Next Stage of Great itu dengan menaikkan bunga. Menurut mantan Deputi
Change” telah diselenggaran dengan sukses di Artotel Suite Gubernur Senior Bank Indonesia itu hingga saat ini likuiditas
Bianti Yogyakarta pada tanggal 27 Januari 2022. Acara ini perbankan masih terpantau di level aman.
juga terselenggara atas dukungan dari para sponsor yakni Sementara itu, Aman Santosa, Kepala Otoritas Jasa
Bank Mandiri, Bank BCA dan Bank BJB. Keuangan Jawa Tengah dan DIY dalam Keynote Speech
Mirza Adityaswara, Direktur Utama Lembaga mengatakan, munculnya wabah Covid-19 pada akhir tahun
Pengembangan Perbankan Indonesia – LPPI, dalam 2019 telah melumpuhkan aktivitas ekonomi pada 2020.
sambutan pemula mengatakan bahwa pertumbuhan Permintaan menurun dan aktivitas produksi menurun.
ekonomi indonesia pada tahun 2022 diperkirakan Bahkan, sampai akhir tahun 2020 ekonomi global
terakselerasi jika pandemi terus membaik. Menurutnya, mengalami kontraksi hingga 3,5 persen dan sebanyak 170
pelonggaran pembatasan sosial di banyak negara turut negara mengalami tekanan ekonomi.
mendorong peningkatan aktivitas ekonomi global sehingga
menambah kepercayaan pelaku usaha termasuk di
Indonesia. Hal itu diperkirakan akan menjadi faktor yang
menyebabkan pertumbuhan kredit pada tahun ini akan
tumbuh lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
Meski begitu, pelaku bisnis tetap harus mewaspadai
beberapa hal yang bisa mengancam pemulihan seperti
ancaman inflasi. Diperkirakan Bank Sentral AS akan
mulai menaikkan suku bunga acuannya setelah rencana
normalisasi kebijakan moneternya dijalankan.
Hal itu tentu akan mempengaruhi kebijakan moneter
dalam negeri dan mengancam kestabilan harga domestik
serta nilai tukar rupiah. “Terpantau, The Fed berencana
10 Edisi No.183 / Tahun 2022 www.stabilitas.id