Page 11 - E-Modul Kimia Hijau Kelas X
P. 11

5.     Prinsip “pelarut yang lebih aman dan bahan pembantu yang lebih
                         aman”.
                        Pengeluaran zat pembantu, seperti pelarut, zat pemisah, dan lain-lain,

                        harus dihindari.





                6.     Prinsip “desain untuk efisiensi energi”.

                        Dampak lingkungan dan ekonomi dari permintaan energi untuk proses
                        kimia harus dianalisis yang diikuti dengan optimalisasi input energi yang
                        dibutuhkan. Dimanapun yang memungkinkan, sintesis kimia harus
                        dilakukan dalam kondisi proses yang ringan yaitu pada suhu dan
                        tekanan sekitar.






                7.     Prinsip “bahan baku terbarukan”.
                         Kapan pun yang memungkinkan dalam istilah teknologi dan ekonomi,

                         proses sintetik harus menggunakan bahan mentah dan bahan baku
                         yang terbarukan jika tidak memungkinkan, alat bantu yang tidak
                         berbahaya harus digunakan.






                8.     Prinsip “reduksi redivatif”.
                         Derivatisasi redundan, misalnya proteksi/deproteksi, penggunaan

                         kelompok pemblokiran atau modifikasi sementara proses fisik/kimia,
                         membutuhkan reagen tembahan dan sering memberikan kontribusi
                         limbah tambahan. Oleh karena itu, limbah tambahan tersebut sedapat
                         mungkin harus dihindari atau dihindari seminimal mungkin.






                9.     Prinsip “katalis”.
                         Umunya reagen katalitik secara interistik lebih unggul daripada reagen
                         stoikiometri sehingga katalis harus sebagai selektif.






                10.     Prinsip “degradasi”.
                          Produk kimia harus dirancang sedemikian rupa sehingga pada akhir

                          masa pakainya, tidak tahan terhadap biosfer, tetapi hancur menjadi
                          produk degradasi yang tidak beracun.




                                                                                                          6
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16