Page 52 - E-MODUL STEM EKOSISTEM
P. 52

Masalah pencemaran sampah semakin memperburuk kondisi sungai ini. Sampah plastik, limbah


              rumah  tangga,  dan  limbah  industri  yang  terus  mengalir  ke  sungai  mengancam  ekosistem  serta

              kesehatan masyarakat. Jika dibiarkan, kondisi ini akan semakin parah dan berdampak buruk bagi

              generasi mendatang. Oleh karena itu, diperlukan solusi konkret dan berkelanjutan untuk mengatasi

              masalah  sampah  di  Sungai  Batanghari.  Kehadiran  inovasi  teknologi  pembersih  sungai  sangat

              diperlukan  untuk  mengatasi  permasalahan  sampah  di  sungai  yang  sudah  berlarut-larut.  Ada

              banyak upaya yang sudah dilakukan, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat itu sendiri.





                    Salah  satu  cara  efektif  yang  bisa  dilakukan  untuk  mencegah  sampah  mengalir  ke  hilir  adalah

              dengan  memasang  penghalang  sampah  (trash  trap)  di  hulu  sungai.  Penghalang  ini  berfungsi

              menangkap  sampah  yang  terbawa  arus,  sehingga  dapat  dikumpulkan  dan  dikelola  sebelum

              mencemari  area  yang  lebih  luas.  Beberapa  kota  di  dunia  telah  sukses  menerapkan  sistem  ini,  dan

              Sungai  Batanghari  juga  bisa  menerapkannya  untuk  mengurangi  jumlah  sampah  yang  masuk  ke

              sungai.












































                                           Gambar 49                                                                                            Gambar 50


                   Gambar 49 & 50 di atas merupakan salah satu inovasi penghalang sampah (litter

               trap)  yang  dirancang  dan  digunakan  oleh  perusahaan  di  Australia  yang  bernama


               Bandalong  alat  tersebut  dapat  membantu  dalam  mengatasi  dan  mencegah

               pemupukan sampah-sampah yang mengalir di sungai wilayah tersebut. litter trap ini


               didesain  memiliki  daya  apung  yang  kuat  dengan  bahan  dasar  pipa  polyethylene.

               Cara kerja alat tersebut melalui perangkap sampah Bandalong yang mengapung di


               perairan, diberi daya apung oleh pipa polietilen yang sangat kuat dan tahan lama.


               Unit  ini  ditahan  dengan  rantai  yang  dipasang  pada  jangkar  tanah  atau  dipasang

               pada  tiang  pengendara  untuk  instalasi  kanal.  Boom  pengumpulan  yang  tersebar


               tersebut  mengarahkan  sampah  yang  mengambang  melalui  gerbang  satu  arah  ke

               dalam perangkap di mana sampah tersebut disimpan dan siap untuk dibuang.






                   Dalam merancang inovasi Trash Trap, beberapa langkah harus diperhatikan agar

               alat ini dapat berfungsi secara optimal. Pertama, identifikasi titik strategis di sungai


               yang menjadi jalur utama aliran sampah, seperti pertemuan anak sungai atau dekat

               pemukiman  padat.  Kedua,  pilih  bahan  yang  kuat  dan  tahan  lama,  seperti  jaring


               nilon,  drum  plastik,  atau  pipa  PVC,  agar  mampu  menahan  berbagai  jenis  sampah

               tanpa  mudah  rusak.  Ketiga,  desain  struktur  dengan  mempertimbangkan  arus


               sungai,  kedalaman,  dan  volume  sampah  yang  biasa  terbawa.  Trash  Trap  dapat

               berbentuk  jaring  terapung,  penghalang  permukaan,  atau  sistem  rakit  yang


               dilengkapi dengan penyaring.









                     Dengan  menerapkan  inovasi  Trash  Trap  secara  luas,  kita  dapat  mengambil

               langkah  konkret  dalam  mengurangi  pencemaran  sungai  Batanghari.  Melalui


               kolaborasi  antara  masyarakat,  pemerintah,  dan  organisasi  lingkungan,  sungai

               Btanghari  yang  bersih  dan  sehat  bukan  lagi  sekadar  harapan,  tetapi  bisa  menjadi


               kenyataan.













   E-modul Ekosistem Berbasis STEM Kelas X SMA                                                                E-Modul Ekosistem Berbasis STEM Kelas X                                                     43
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57