Page 43 - E-Book Legong Kuntir_Mudiasih-Rinto-2021
P. 43

Mudiasih dan Rinto

           terdiri  dari  dua  akar  kata yaitu  Leg yang  artinya  gerakan yang
           lemah gemulai dan, Gong yang mengacu pada musik pengiring
           tari, dapat diartikan Legong merupakan sebuah tari yang terikat
           dengan  aksentuasi  Iringan  atau  musik  pengiring.  Tari  Legong
           pada awalnya diiringi menggunakan Gong Semar Pegulingan 7
           nada sebagai  salah  satu  instrumen  turunan  langsung dari  ga-
           melan  Gambuh,  yang  juga  merupakan  cikal  bakal  dari  gerak-
           gerak Legong. Setelah kemunculan Gong Semar Pegulingan, lalu
           diciptakan pula gamelan Palegongan 5 nada sebagai salah satu
           instrumen  yang  terpengaruh  dari  gamelan  Semar  Pegulingan,
           sehingga gamelan Palegongan sering disebut Gong Semar Pegu-
           lingan 5 nada (Bandem, 1975:6). Gamelan Pelegongan terdiri dari
           beberapa instrumen yaitu: Gender Rambat 2 Tungguh, Gender Ba-
           rangan 2 Tungguh, Gangsa Gantung 2 Tungguh, Gangsa Jongkok 2
           Tungguh, Kantilan Gantung 2 Tungguh, Kantilan Jongkok2 Tung-
           guh,  Jublag 2  Tungguh,  Jegogan 2  Tungguh,  Gong 1  buah, Ceng-
           Ceng Ricik 1 Pangkon, Kendang sepasang Lanang-Wadon, Gentorang
           1 buah, Suling 4 buah, Kajar Trenteng 1 buah. Iringan tari Legong
           Kuntir  merupakan  hasil  rekonstruksi  dari  beberapa  empu  Le-
           gong  pada  tahun  1974-1975  yaitu,  I  Wayan  Lotring,  I  Wayan
           Sinti,  dan  lain  lain.  Pada  video  pembelajaran  ini  digunakan
           musik pengiring berbentuk MP3 yang merupakan hasil rekaman
           tari Legong Kuntir pada tahun 1975 oleh SMKI Denpasar (saat
           ini SMK Negeri 3 Sukawati).

           4.2.5. Ragam Gerak Tari Legong Kuntir

           1.   Gerak kepala
           a)   Ngontel
           Ngontel merupakan gerakan kepa-
           la ke kiri dan ke kanan dengan
                                                      Gambar 2. Ngontel



                                         -29-
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48