Page 11 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 11

tanah;  fungsi penilaian  tanah  (land  value), membangun  peta  blok
            pajak bumi dan bangunan (PBB), dalam mengelola perpajakan atas
            tanah dan bangunan; fungsi peruntukan tanah (land use), memiliki
            perpetaan  tata  ruang,  dalam  memberikan  informasi  peruntukan
            suatu bidang tanah atau kawasan; dan fungsi pengembangan tanah
            (land development), membuat peta-peta sebagai lampiran perizinan
            di bidang pengembangan pertanahan. Berbagai peta dimaksud saling
            terpisah dan tidak terintegrasi walaupun memetakan bidang tanah
            yang sama. Pluralisme kadaster ini menjadi salah satu faktor penyebab
            pluralisme agraria di tanah air dan dampak rambatannya pada ego
            sektoral  yang  akan menyulitkan  atau bahkan  tidak memungkinan
            Indonesia mewujudkan  pembangunan berkelanjutan  sebagaimana
            yang  dikhawatirkan  oleh Rohan Bennett (2007),  khususnya  pada
            tujuan dan  target  yang  terkait dengan  sektor agraria dan  sumber
            daya  alam. Disebutkan juga bahwa, kadaster lengkap merupakan
            syarat perlu atau rukun yang harus diselesaikan lebih dahulu dalam
            melaksanakan reformasi hukum di bidang agraria dan tata ruang.
                Buku ini mengungkapkan pengalaman penulis yang telah bekerja
            di bidang kadaster lebih dari dua dekade, dan sekaligus merupakan
            hasil penelitian yang menjadi disertasi penulis di Teknik Geomatika
            Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 2022. Semoga bisa
            menjelaskan konsepsi dan bagaimana membangun kadaster lengkap
            di  Indonesia  untuk digunakan sebagai  tatakan  (basic layer) sistem
            administrasi  pertanahan  yang  fungsi-fungsinya seharusnya saling
            terintegrasi gunamewujudkan  tujuan  pembangunan  berkelanjutan
            (SDGs 2030). Penulis telah berusaha melakukan modifikasi dari bahasa
            penelitian menjadi  bahasa  yang lebih  umum,  meskipun  demikian
            terminologi teknis  administrasi  pertanahan tidak  mungkin  bisa
            terhindar, sehingga, mungkin masih tidak mudah untuk segera dapat
            dipahami oleh beberapa pembaca. Mohon maaf atas keterbatasan ini.
                Penulis menyampaikan apresiasi dan mengucapkan rasa terima
            kasih  yang  sebesar-besarnya  kepada  individu  dan  lembaga  yang
            telah  memberikan dukungan dan  bimbingan yang sangat  berharga
            dalam menyelesaikan  penulisan buku ini. Pertama-tama,  terima
            kasih kepada Prof. Ir.  Trias  Aditya Kurniawan Muhammad, Ph.D.,
            IPU., Ir. Subaryono, Ph.D., Ir. Prijono Nugroho Djojomartono, Ph.D.,
            atas  pengalaman,  keilmuan dan  kesabarannya dalam  membimbing
            penelitian dalam bidang yang belum populer di masyarakat Indonesia.


            x     Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
                  Dwi Budi Martono
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16