Page 114 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 114
62
“Uang kerohimanan bukan menjadi utama, kita berpikir anak
cucu kita. Uang kerohiman tidak akan sampai anak cucu kita.
Karena kerusakan lingkungan akan sampai ke anak cucu kita.
Jadi dengan adanya kerohiman kita tetap tidak akan menerima.
Kalau uang kerohiman, kan, tidak seberapa. Karena dampak
penambangan akan ke generasi berikut.
Selain karena dampak ekologis yang akan mereka hadapi,
masyarakat juga merasa kecewa karena IUP Operasi Produksi
telah keluar tanpa sepengetahuan masyarakat. Mereka merasa
tidak dilibatkan dalam proses perizinan penambangan selain
dalam sosialisasi AMDAL. Menurut Masagus Herunoto, Kepala
Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Kebumen, sosialisasi merupakan tugas
dari penambang dan sudah dilakukan.
“Komunikasi dengan warga mestinya sudah dilakukan. Karena
di AMDAL ada sosialisasi pada warga, sudah ada keterlibatan
masukan dari warga menolak atau tidak. Artinya menolak atau
tidak warga sudah diberi waktu satu bulan, di mana mereka bisa
memberi masukan. Wawancara Masagus (erunoto, Kepala
Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Kebumen)
Warga sendiri menganggap sosialisasi ini bukan sebagai
persetujuan penambangan. Lagi pula warga yang mengikuti
sosialisasi tidak banyak dan sebagian besar warga tidak
mengetahui tentang rencana penambangan tersebut. Pihak desa
pun masih menganggap penambangan ini sebatas isu dan tidak
mensosialisasikannya lebih lanjut ke masyarakat desa.
Adanya persoalan terkait dengan partisipasi dibenarkan oleh
salah seorang anggota Komisi A DPRD Kebumen. Menurutnya,
62 Semacam uang ganti rugi ala kadarnya.
Pola Interaksi Antaraktor 89