Page 130 - Mewujudkan Indonesia Emas 2045
P. 130
Revitalisasi Lahan Kritis dan Pemilihan Flora Fauna
Gambar 4. Desain Dalam Hutan Susun
Sumber: Olahan Penulis Menggunakan AI
Dalam pembangunan 5.0 Smart Green Area, yang melibatkan
revitalisasi lahan kritis di kawasan metropolitan, perlu
dipertimbangkan jenis tanaman yang digunakan karena akar yang
terlalu kuat dapat merusak konstruksi, sementara akar yang terlalu
lemah dapat menyebabkan pohon tumbang. Tujuannya adalah untuk
mengembalikan serta memulihkan penggunaan lahan yang telah
terdegradasi akibat perkembangan perkotaan dengan segala dampak
buruknya. Spesies Dipterocarpaceae seperti tempudau, resak,
meranti merembung, dan bangkirai menjadi pertimbangan karena
merupakan tumbuhan yang mampu mengubah pola perakarannya
seiring pertumbuhan sehingga meminimalisir kemungkinan
kerusakan pada konstruksi. Selain itu, sistem tebang pilih perlu
diterapkan secara berkala untuk menghindari pertumbuhan akar
yang terlalu besar dan kuat yang dapat merusak konstruksi. Selain
tumbuhan, pemilihan jenis hewan yang dibudidayakan juga penting.
Pemilihan fauna dapat dilakukan dengan preferensi pada hewan
yang terdampak deforestasi, sehingga hutan susun menjadi habitat
5.0 Smart Green Area: Konsep Optimalisasi Co-Benefi t Pembangunan Hutan Susun Pada 113
Kawasan Metropolitan Berbasis Artificial Intelligence (Ai) Disertai Revitalisasi Lahan ...