Page 133 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 133
Konsolidasi Tanah, Tata Ruang, dan Ketahanan Nasional 119
1) Konsep KT membutuhkan peranserta aktif
masyarakat dalam bentuk STUP dari masyarakat
yang diproyeksikan untuk pengadaan tanah
bagi pembangunan prasarana jalan dan fasilitas
umumnya lainnya. Tanpa STUP suatu penataan
wilayah tidak dapat dikatakan sebagai KT,
sehingga STUP diwajibkan harus ada dalam suatu
kegiatan KT. STUP-lah yang memungkinkan
kegiatan KT mampu melakukan fungsinya untuk
mendukung penataan atau pengembangan
wilayah. Oleh karena itu, kesediaan sebagai
peserta KT harus sekaligus ditandatangani
dengan kesediaan untuk menyerahkan STUP.
2) STUP juga sekaligus merupakan tanggungjawab
si empunya tanah (pemilik dan yang menguasai/
menggarap tanah) dalam fungsi sosial hak
atas tanah sebagaimana dimaksudkan dalam
Pasal 6 UUPA, yang penggunaannya harus
sesuai dengan Rencana Tata Ruang, yang
kemudian akan direspon oleh Pemerintah dalam
bentuk penataan kembali dengan KT serta
menindaklanjutinya dengan pembangunan
prasarana jalan dan fasilitas umum lainnya,
sehingga setiap bidang tanah yang ditata menjadi
bidang tanah yang tertib penguasaan dan
pemilikan tanahnya karena memiliki sertipikat
sebagai bukti hak atas tanah terkuat dan bidang
tanah yang teratur karena setiap bidang tanah