Page 41 - Islam dan Agraria: Telaah Normatif dan Historis Perjuangan Islam dalam Merombak Ketidakadilan Agraria
P. 41

gubernurnya untuk membantu sebagian orang yang diberikan lahan,
            terutama jika kegiatan mereka penting dan merealisasikan kemaslahatan.
            Di antara buktinya adalah surat Umar bin Khattab ra kepada gubernurnya
            di Bashrah, Mughirah bin Syu’bah ra, beliau menyebutkan bahwa Abu
            Abdullah ra menggarap ladang di wilayah ibnu Ghazwan (Bashrah), dan
            beternak anak kuda di kala tidak seorangpun penduduk Bashrah yang
            melakukannya. Hal itu bagus menurut Umar bin Khattab ra, sehingga
            ia memerintahkan gubernurnya untuk membantu Abu Abdullah ra atas
            pertanian dan peternakannya. Hal tersebut dilakukan Umar bin Khattab
            ra, karena kegiatan Abu Abdullah ra tersebut memiliki peranan besar
            dalam mengatasi masalah kekurangan kendaraan yang dihadapi kaum
            muslimin, seiring bertambahnya wilayah yang ditaklukkan.
                Sebagaimana yang dilakukan Rasulullah saw dan Abu Bakar ra, Umar
            bin Khattab ra pun juga menetapkan hima untuk menjaga kestabilan
            ekonomi umat. Pada Masa Umar bin Khattab ra, hima dijadikan untuk
            tempat pengembalaan kendaraan jihad, ternak orang-orang miskin,
            ternak zakat, ibnu sabil, dan unta yang ditemukan. Umar bin Khattab
            ra pun begitu hati-hati dalam menetapkan hima. Ia menetapkan luas
            hima hanya sesuai kebutuhan, karena ia khawatir akan menimbulkan
            penelataran lahan. Maka dari itu, tanah larangan pada masa Umar bin
            Khattab ra jumlahnya sedikit dan terbatas luasnya. Seperti luas tanah
            larangan di desa Rabadzah yang berjarak empat hari dari Madinah, tanah
            larangannya seluas 6x6 mil (93,2 km²), di desa Dhariyah yang berjarak
            10 hari dari Makkah, tanah larangannya seluas 6x1 mil (15,53 km²),
            di Naqi’ yaitu tempat tanah larangan yang terdekat ke Madinah seluas
                              36
            1x8 mil (20,711 km²).  Jumlah tersebut masih dalam batas kebutuhan
            karena kuda yang dipersiapkan Umar bin Khattab ra untuk membawa
            beban perang berjumlah 40.000 ekor, begitupun unta. Selain itu, tanah
            larangan tersebut juga digunakan untuk ternak zakat serta ternak orang-



            36.  Ibid, hlm. 483.

            24                                           Islam dan Agraria
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46