Page 23 - Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tipologi Kantor Pertanahan
P. 23
C. Pengumpulan Data
1. Wawancara dan Observasi
Wawancara dilakukan dengan semua pejabat di kantor pertanahan
yaitu: Kepala Kantor Pertanahan sebagai informan pendukung, dan Kepala
Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan,
Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah, Kepala Seksi Pengaturan
dan Penataan Pertanahan, Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan,
dan Kepala Seksi Sengketa Konflik dan Perkara, sebagai informan kunci.
Observasi dilakukan setelah dilakukannya wawancara untuk melihat secara
langsung keberadaan SDM di kantor pertanahan.
2. Studi Dokumen
Studi dokumen dilakukan dengan mempelajari laporan-laporan
dari kantor pertanahan baik berhubungan langsung maupun tidak
langsung dengan persoalan kebutuhan SDM termasuk faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap kebutuhan tersebut. Selain itu juga dengan
mempelajari dokumen-dokumen peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan kebutuhan SDM di BPN-RI, buku-buku menyangkut
organisasi, SDM, dan buku-buku tentang manajemen SDM yang ada.
D. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
yaitu masing-masing di 3 kantor pertanahan tipe A, tipe B, dan tipe C.
Jumlah kantor pertanahan yang menjadi lokasi penelitian 9 kantor:
1. Kantor Pertanahan Tipe A (Kabupaten Kediri, Sragen, Bogor);
2. Kantor Pertanahan Tipe B (Kabupaten Ngawi, Boyolali, Subang);
3. Kantor Pertanahan Tipe C (Kabupaten Ponorogo, Kota Magelang,
Kota Cirebon).
E. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk perhitungan kebutuhan
SDM, salah satunya adalah metode perhitungan dengan pendekatan objek
12 Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tipologi Kantor Pertanahan