Page 148 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 148
Tak ayal masyarakat masih meragukan hal ini karena memang
mungkin belum saatnya transformasi ini dilakukan pada sistem
yang belum begitu matur. Data-data bocor yang telah disebutkan
sebelumnya memang merupakan data-data penting yang dapat
membahayakan penggunanya. Namun bagaimana apabila
data-data tersebut merupakan data-data penting pertanahan
bahkan sampai sertifikat tanah elektronik kita? tentu semua
ini akan menjadi “bubar”. Mumpung saat ini belum diterapkan
secara luas, penting membahas tentang persiapan kematangan
ekosistem untuk sertipikat tanah elektronik. Oleh karena itu
pada karya esai ini, penulis mengkaji dan menggagas solusi untuk
pengembangan sertipikat elektronik ke depannya menggunakan
teknologi bernama File Integrity Monitoring sebagai gagasan untuk
melindungi integritas file/data pada Kementerian ATR/BPN.
Subjek penelitian dalam karya tulis ini adalah Kementerian
ATR/BPN sebagai penyelenggara sertipikat tanah elektronik di
Indonesia. Sedangkan variabel penelitian pada karya tulis ini
adalah pengembangan sistem untuk sertipikat tanah elektronik
yang akan diterapkan oleh Kementerian ATR/BPN. Kemudian
teknik pengolahan data yang penulis gunakan adalah pengolahan
data kualitatif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, hingga penarikan kesimpulan. Selain itu penulis
menggunakan instrumen dokumentasi dengan menggunakan
pendekatan analisis. Hasil dari metode penelitian menghasilkan
bahasan mendalam dan kritis tentang pengembangan sertifikat
tanah elektronik ke depannya.
Konsep Dasar Keamanan Informasi
Hasil penelitian, penulis dapatkan dari penjabaran secara
teoritikal dan pembuktian dengan praktik uji coba sederhana
menggunakan salah satu platform yang marak digunakan. Sebelum
Peran Penting Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang 137
Secara Digital Dalam Penyelesaian Program Strategis Nasional