Page 15 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 15

klasterisasi  adalah  pengelompokan  jenis  keluaran/output/hasil
            kegiatan PTSL. Klasterisasi bidang tanah ini terdiri atas klaster 1
            (K1), klaster 2 (K2), klaster 3 (K3) dan klaster 4 (K4) (Marryanti,
            S & Purbawa, Y 2018). Dengan adanya klasterisasi bidang tanah,
            maka  menyebabkan  kegiatan  PTSL  berbeda  dengan  kegiatan
            pendaftaran tanah lainnya, dimana objeknya tidak hanya bidang-
            bidang tanah yang belum terdaftar yang dikategorikan sebagai K1,
            K2 dan K3, namun termasuk juga bidang-bidang tanah yang sudah
            terdaftar yang dikategorikan sebagai K4 guna peningkatan kualitas
            data pertanahan.
                Pelaksanaan  PTSL  diharapkan  dapat  mewujudkan  kota/
            kabupaten  lengkap.  Kota/kabupaten  lengkap  itu  sendiri  adalah
            kota/kabupaten yang  seluruh  bidang  tanahnya  terdaftar  yang
            masing-masing  desa/kelurahan  secara materiil  telah memenuhi
            syarat lengkap  dan  valid baik  spasial maupun  yuridis.  Sebagai
            upaya  mewujudkan  hal  tersebut  perencanaan  kegiatan  PTSL
            menggunakan prinsip 3M yakni mendekat, merapat, menyeluruh
            dan mengharuskan output akhirnya berupa desa/kelurahan lengkap.

                Terwujudnya    kabupaten/kota   lengkap   bukan    hanya
            sekedar untuk  mendapatkan penghargaan  karena  terbentuknya
            kabupaten/kota lengkap melainkan demi meningkatkan kualitas
            pelayanan pertanahan yang ada. Dengan adanya kabupaten/kota
            lengkap  dapat membantu mengurangi kemungkinan  adanya
            tumpang tindih penguasaan dan kepemilikan. Pemetaan bidang
            tanah  yang  telah lengkap juga  sangat memudahkan kantor
            pertanahan dalam mengidentifikasi darah yang terindikasi telah
            terjadi  sengketa,  konflik,  dan perkara. Adanya  kabupaten/kota
            lengkap  merupakan  langkah  awal  dari  transformasi  pelayanan
            pertanahan menjadi  elektronik  dan memudahkan masyarakat
            dalam mengakses informasi bidang tanah yang ada serta mampu
            menyediakan  pelayanan  yang  sesuai  dengan Undang – Undang



            4     Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang
                  Menuju Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20