Page 30 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 30
Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria ....
Harsono. Kakek dari pihak ayahnya berasal dari Blitar, sementara
nenek berasal dari Madura. Sementara dari pihak ibu, kakek dan
neneknya masing-masing lahir di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Semuanya di atas merupakan keluarga pamong praja. Statusnya
sebagai keturunan ambtenaar kelak memungkinkan Boedi mem-
punyai kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan pendi-
dikan daripada rakyat petani pada umumnya.
Untuk tahun-tahun setelah kelahiran Boedi, pasangan
Moerhadisastro-Soepinah urung mendapatkan anak lagi, maka
Boedi menjadi anak tunggal dalam keluarga Moehardisastro. Ia
menjadi “cucu dalam” dari Sastrodimedjo, yaitu cucu laki-laki
pertama dari anak laki-laki tertua. Status ini membawa konsekuensi,
yaitu dialihkannya hak ayahnya untuk mendapatkan warisan
pusaka dari Sastrodimejo kepada Boedi Harsono. Dari kakek dan
neneknya ia mewarisi tombak dan keris pusaka keluarga. 5
Karena tugas ayahnya sebagai pejabat sangat menyita waktu,
Boedi kecil dalam kesehariannya lebih banyak menghabiskan
waktu bersama ibunya. Walaupun begitu ketika ia sudah menjadi
murid Holland-Inlandsche School ia sering ikut ayahnya dalam bertu-
gas. Salah satunya adalah saat Moerhadisastro mengesahkan per-
janjian persewaan tanah negara kepada petani di Solo Valley. Solo
Valley adalah nama untuk proyek irigasi Pemerintah Kolonial
Belanda untuk menyalurkan air dari Sungai Bengawan Solo.
Daerah ini terletak di bagian selatan Karesidenan Bojonegoro sam-
6
pai Lamongan. Sayang, proyek yang telah menghabiskan biaya
5 Boedi Harsono, op.cit. hlm. 8.
6 Soedjarwo Soeromihardjo, Mangayu Bagyo Imbal Warso Kaping 86: Ulang
Tahun ke-86 Prof. Boedi Harsono (Jakarta: Kelompok Diskusi Polim, 2008),
hlm. 12. Di Bojonegoro sendiri, Solo Valley membentang sepanjang 75 kilometer
dari Desa Karangnongko, Kecamatan Ngraho, hingga Desa Sidomukti, Kecamatan
17

