Page 114 - PELAYANAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN DALAM MEMBANGKITKAN IKLEM PEREKONOMIAN
P. 114
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Dalam kurun waktu tahun 2018 PMDN terus mengalami
peningkatan hingga tahun 2020. Sedangkan PMA dalam
mengalami penurunan sebanyak 2,2 persen dari tahun 2018 ke
tahun 2020; dan
2. Penanaman modal masih belum merata, dimana investor masih
terpusat di pulau Jawa. Hal ini berkaitan dengan infrastruktur.
Infrastruktur yang memadai merupakan syarat agar distribusi
lancar. Oleh sebab itu, ketersediaan infrastruktur merupakan
salah satu hal yang menjadi pertimbangan investor dalam
melakukan investasi.
World Bank (2020) memperkenalkan kerangka kerja yang
dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan investor sebagai
sarana menuju dampak pembangunan yang lebih tinggi. Kerangka
kerja ini terdiri dari tiga pilar yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Strategic alignment and focus (keselarasan dan fokus strategis);
2. Coherent institutional framework (kerangka kelembagaan yang
koheren); dan
3. Strong investor service delivery (pelayanan kepada investor).
Berdasarkan ketentuan di atas, maka Indonesia perlu
melakukan perbaikan dalam beberapa hal seperti: penekanan
praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN); pelaksanaan Good
Governance; penyediaan SDM yang unggul; serta infrastruktur
yang memadai dan merata agar distribusi lancar.
Kesimpulan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 (UUCK) dan
turunannya dalam hal investasi dan kemudahan berusaha dapat
menjadi langkah awal untuk meningkatkan ekosistem investasi
Implementasi UUCK dan Turunannya 95
Dalam Menciptakan Kemudahan Berusaha untuk Mendorong Investasi