Page 119 - PELAYANAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN DALAM MEMBANGKITKAN IKLEM PEREKONOMIAN
P. 119
yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial serta turut
membantu dalam mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran
dan ketimpangan distribusi yang terjadi di kota-kota besar.
Keberadaan UMKM menjadi salah satu upaya alternatif untuk
menanggulangi kemiskinan. Terbukti UMKM dapat menyerap
tenaga kerja sampai 120.598.138 orang atau sekitar 97 persen
tenaga kerja baru. (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, 2020).
Namun faktanya, sebagian besar pelaku usaha pertanian di
Indonesia masih menghadapi masalah yang serius, salah satunya
adalah memiliki keterbatasan modal dan rendahnya sumber
daya manusia terutama tenaga yang terampil dan profesional
dalam hal manajerial di bidang pertanian. Menurut pengamat
ekonomi dari Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan
(Indef) Imaduddin Abdullah mengungkapkan bahwa sekitar 50
persen sektor UMKM kekurangan modal. Hal ini tentunya masih
menjadi kendala yang seringkali muncul terutama pada negara-
negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Dampak lain dari
UMKM di Indonesia dalam hal kekurangan modal yaitu angka
pengangguran di Indonesia tergolong masih tinggi. Berdasarkan
data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2020
tercatat angka pengangguran di Indonesia sebesar 6,88 juta orang.
Angka ini naik 60.000 orang dibandingkan periode sama pada
tahun lalu. Hal ini dirasakan banyak pihak terutama golongan
pelaku usaha sektor pertanian dan pencari kerja.
Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan sebuah
solusi yang aplikatif, tepat sasaran, dan mengikuti perkembangan
zaman. Solusi masa kini yang ditawarkan adalah sebuah sistem
terintegrasi berbentuk platform digital berupa aplikasi dan website
yang dapat mempertemukan para pelaku usaha pertanian dengan
investor melalui platform “Agripreneur.id: Platform Peer to Peer
100 Pelayanan Tata Ruang dan Pertanahan
Dalam Membangkitkan Iklim Perekonomian