Page 227 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 227

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          karena kebutuhan pangan ke depan semakin besar, meng-
                          ingat pertambahan penduduk Indonesia waktu itu 2,3%
                          per tahun, sehingga dapat menimbulkan tekanan yang
                          berat bagi kebutuhan pangan Indonesia dan memerlukan
                          banyak lahan pertanian yang baik. Amanat UUPA untuk
                          menjalan agraria reform harus dijalan secara berbarengan
                          yakni: landreform, land use planning, dan pembangunan
                          dan pembinaan hukum agraria nasional. Atas alasan itu-
                          lah, urgensi menyelenggarakan land use planning secara
                          menyeluruh agar sumber-sumber agraria  yang ada bisa
                          dimanfaatkan oleh semua pihak secara optimal dan tepat.
                          Kata kunci yang menjadi dasar adalah perencanaan yang
                          tepat lewat kebijakan land use dengan melakukan survei
                          atas tanah akan  menjadikan  fungsi dan  pemanfaatan
                          tanah optimal (Penyuluh Landreform, No. 10-11-12, April-
                          Mei-Juni 1967). Pandangan itu menyiratkan bahwa para
                          elite dan pemikir-intelektual agraria memiliki kepedulian
                          terhadap persoalan land use-penataan agraria dan land-
                          reform di dalam memikirkan kebijakan ke depan.

                              Dalam beberapa pernyataan resmi elite agraria selalu
                          menampilkan kata  landreform sejajar dengan land  use
                          yang menyiratkan kebijakan politik agraria harus bergeser
                          atau menggabungkan antara landreform dan land  use.
                          Melihat respons pimpinan agraria, secara perlahan Dirjen
                          Agraria mengangkat isu land use untuk membangun per-
                          soalan agraria yang bersandar pada kesesuaian penggu-
                          naan tanah, sehingga pada periode itu pula pembicaraan
                          land use oleh para pejabat agraria mulai sering diwacana-
                          kan  dan dan dikampanyekan. Ketika  pada tahun 1967

                                                                             191
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232