Page 276 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 276

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        BPN untuk menciptakan administrasi pertanahan yang
                        mudah, cepat,  dan murah (Sumarto, 2002).
                            Rencananya,  ILAP di  Indonesia akan dilaksanakan
                        selama 25 tahun, dan dibuat per tahapan periode per lima
                        tahunan dengan tujuan jangka panjang sebagai berikut
                        (Rachman, 2011)

                        1. Akselerasi pendaftaran tanah dan penerbitan sertifikat
                           tanah, supaya pada akhir 25 tahun periode ILAP ini
                           para pemegang hak memiliki sertifikat tanah;
                        2. Melakukan kajian terhadap hukum administrasi perta-
                           nahan, peraturan dan prosedur  yang sesuai dengan
                           kebutuhan masyarakat Indonesia, yang dapat diimple-
                           mentasikan oleh BPN dan dipahami serta diterima oleh
                           publik, yang cukup flexible dalam merespon berbagai
                           perubahan  dan  kondisi.  Dalam  kerangka  ILAP  ini
                           pemerintah mengganti PP No. 10 Tahun 1961 dengan
                           PP  No. 24 Tahun 1997  tentang  Pendaftaran Tanah.
                           Peraturan  Pemerintah ini  disusun sebagai  landasan
                           prosedur yang lebih praktis dan efisien untuk pendaf-
                           taran tanah (Rachman, 2011);

                        3. Memperkuat kelembagaan BPN supaya menjadi Lem-
                           baga yang efektif dalam pelayanan kepada Pemerintah
                           dan masyarakat;
                        4. Mengadopsi skala biaya yang cukup tinggi supaya BPN
                           bisa melakukan pembiayaan mandiri, dan cukup ren-
                           dah supaya pelayanan BPN bisa terjangkau masyarakat
                           Indonesia;

                        5. Agar BPN sebagai partisipan aktif di dalam kajian yang

                         240
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281