Page 279 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 279

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                             dan disetujuinya prioritas-prioritas aturan dan  kebi-
                             jakan pertanahan;
                          b. Pengembangan  kelembagaan pertanahan,  kapasitas
                             kantor, dan pelatihan yang dilaksanakan oleh  BPN.
                             Sasaran dalam komponen ini adalah memperkuat lem-
                             baga/institusi  pengadministrasi pertanahan  dengan
                             peningkatan kapasitas operasional (standar operasional
                             prosedur) dan tingkat pelayanan, serta mengembang-
                             kan surveyor kadastral berlisensi. Sehubungan dengan
                             komponen ini, dalam rangka peningkatan pelayanan
                             kepada masyarakat, telah diterbitkan Keputusan Kepala
                             Badan Pertanahan Nasional No. 1/2005 Tentang Stan-
                             dar Prosedur Operasi  Pengaturan dan Pelayanan di
                             Lingkungan Badan Pertanahan Nasional, yang telah
                             disempurnakan dengan Peraturan Kepala Badan Perta-
                             nahan Nasional No. 6 Tahun 2008 tentang Penyeder-
                             hanaan  dan  Percepatan  Standar  Prosedur  Operasi
                             Pengaturan  dan Pelayanan  Pertanahan Untuk  Jenis
                             Pelayanan Pertanahan tertentu;
                          c. Program percepatan pendaftaran tanah yang dilak-
                             sanakan oleh BPN, dengan sasaran dalam komponen
                             ini adalah pendaftaran tanah dilakukan dengan efektif
                             dan efisien. Dalam menjalankan sasaran ketiga ini BPN
                             melakukan pola ajudikasi pendaftaran tanah sistematis;

                          d. Pengembangan  sistem  informasi  pertanahan  yang
                             dilaksanakan oleh BPN. Sasaran dalam komponen ini
                             adalah terciptanya dan berfungsinya sistem informasi
                             untuk administrasi dan manajemen pertanahan yang
                             semakin baik; dan

                                                                             243
   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284