Page 108 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 108

tipe Reforma Agraria. Berdasarkan cara bagaimana land reform
                itu dijalankan, dibedakan tiga tipe ideal, yakni: State-Led Land
                Reform, Market-Led Land Reform, dan Peasant-Led Land Reform.

                Namun, dengan sangat menarik, setelah menyelidiki secara
                empiris praktek-praktek ketiga model itu, Borras dan Mckinley
                (2006) mengemukakan model keempat, yakni Pro-Poor Landreform
                yang realistis, dengan 4 (empat) pilar pokok, yakni:
                (i)  Pengorganisasian rakyat miskin pedesaan yang otonom;

                     Organisasi ini dibentuk dari kebutuhan dan perjuangan
                     rakyat miskin sendiri, jatuh-bangun menempa dan
                     membangun kepemimpinannya yang mandiri. Mereka
                     harus lah otonom dari kekuatan negara dan pengusaha
                     tanah luas dan mewakili kepentingan strategi dan program
                     buruh tani, petani gurem, masyarakat adat maupun kaum
                     miskin dan perempuan pedesaan serta mampu memenuhi
                     kebutuhan praktis mereka.

                (ii)  Koalisi politik yang luas dan pro-reforma; Koalisi ini harus
                     kuat, misalnya, untuk menolak berkompromi dengan faksi-
                     faksi  politik  yang  mewakili  kepentingan penguasa tanah
                     luas, pengusaha-pengusaha besar industri agrobisnis yang
                     berorientasi ekspor, dan memegang teguh  kepentingan

                     strategis dari buruh tani, petani gurem, masyarakat adat
                     maupun kaum miskin dan perempuan pedesaan.
                (iii)  Investasi publik, kredit pemerintah dan asistensi teknis yang
                     besar; koalisi di atas haruslah sampai pada keberhasilan
                     mengalokasikan  anggaran  negara  dalam  jumlah  yang
                     substansial. Hal  inilah  yang  akan  mampu  menciptakan

                     kondisi-kondisi  perbaikan produktivitas dan kualitas
                     lingkungan   yang   menjamin    keberlangsungan   nilai
                     guna dari tanah yang diredistribusikan.






                                           73
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113