Page 111 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 111
Kajian integratif ini dapat saja dikombinasikan dengan
kajian metodologis (methodological review) yang merupakan
kajian yang memperbandingkan dan mengevaluasi kemudahan-
kesulitan, kekuatan-kelemahan, dan kemanjuran-keterbatasan
metodologi dari cara bagaimana pengetahuan diproduksi dan
ditampilkan dalam berbagai naskah. Kombinasi kajian integratif
dan kajian metodologis ini dapat saja diterbitkan sebagai artikel
tersendiri dan pada gilirannya menjadi rujukan peneliti lain.
Bahkan, bisa menjadi buku tersendiri, seperti yang ditunjukkan
oleh Tri Chandra Aprianto (2006), Tafsir(an) Land Reform
dalam Alur Sejarah Indonesia, Tinjauan Kritis atas Tafsir(an)
yang Ada. Di buku setebal 125 halaman ini, terdapat 10 naskah
akademik yang dibahasnya, mulai berupa disertasi, tesis master,
buku, laporan penelitian dan artikel di jurnal ilmiah, perihal
pelaksanaan land refom di Jawa semasa periode 1960 - 1965.
Tiap-tiap naskah diberi anotasi sekitar 1000 kata, dan ada yang
lebih. Lalu diberi penjelasan pengantar arti penting dari babak
pelaksanaan land reform 1960 - 1965 dalam perjalanan politik
agraria nasional, serta implikasi dari cara penafsiran peristiwa
masa lalu yang penuh dengan ketegangan, pertentangan dan
konflik untuk agenda land reform di Indonesia.
Di dalam tradisi keilmuan Amerika Serikat, terdapat satu
penerbit jurnal khusus terbit setahun sekali berisikan kajian
integratif dan metodologis dalam berbagai bidang ilmu, yakni
Annual Review (https://www.annualreviews.org), selain kajian
tersebut menjadi salah satu jenis rubrik dalam berbagai jurnal
yang mengkhususkan suatu bidang studi.
Contoh kombinasi kajian integratif dan kajian metodologis
adalah naskah dibuat oleh Marcus J. Kurts (2000) “Understanding
76