Page 136 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 136
Menurut keterangan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti), jumlah jurnal ilmiah yang
terakreditasi masih sangat minim, dan masih banyak yang tidak
memenuhi standar. Dari total 51.158 yang terdaftar di ISSN,
hanya 530 jurnal yang terakreditasi di LIPI dan Kemenristekdikti.
Rinciannya, 197 jurnal terakreditasi LIPI, dan 333 sisanya
terakreditasi Kemristekdikti. Per tanggal 17 Mei 2018, jurnal
ilmiah Indonesia yang terindeks Scopus baru berjumlah 37
jurnal. Jumlah itu hanya cukup untuk menampung 1.500
publikasi ilmiah. Sedangkan kebutuhannya adalah 7.817 jurnal
terakreditasi.
19
Tiap-tiap bidang ilmu, dan percabangannya, bahkan untuk
topik bahasan khusus, bisa mempunyai jurnal akademiknya
sendiri. Ilmu psikologi memiliki lebih dari 400 jurnal, Sosiologi
250an, ilmu politik dan komunikasi lebih sedikit dari pada
sosiologi. Antropologi, arkeologi, dan social work berkisar 100
jurnal, studi perempuan sekitar 50an, dan kriminologi sekitar
hanya selusin saja. Kira-kira setiap jurnal mempublikasi 100
artikel per tahunnya.
20
Kerja bibliografi beranotasi dan membuat kajian pustaka
akan memberdayakan si pembuatnya, setidaknya menjadikan
pembuatnya menguasai semesta pengetahuan, berupa
kedalaman dan luasan khasanah pengetahuan topik atau pokok
bahasan tertentu. Ketika seseorang berniat meneliti, sebaiknya ia
19 https://risbang.ristekdikti.go.id/publikasi/berita-media/jurnal-ilmiah-terakreditasi-di-
indonesia-masih-minim/ (diunduh terakhir tanggal 21 Oktober 2019). Menurut berita
di situs resmi ini, Kemenristek Dikti menerbitkan Peraturan Menristekdikti Nomor 9
Tahun 2018 Tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah. Dalam regulasi itu, lembaga yang bertugas
melakukan akreditasi jurnal ilmiah disatukan di bawah Kemristekdikti.
20 Neuman, Op Cit., halaman 131.
101