Page 37 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 37

menyusun      tinjauan/kajian   pustaka    (literature  review).

            Tujuann    untuk mengetahu state of the art (disebut
            juga  state  of  the  field),  status  keberadaan  dan  penilaian
            mengenai pengetahuan tertentu dalam bidang studi atau pokok

            bahasan tertentu yang sudah dihasilkan oleh peneliti-peneliti
            sebelumnya. Kemudian peneliti dapat mengajukan pertanyaan
            dan  usulan  agenda  penelitian  berikutnya  yang  diperlukan

            untuk memajukan bidang studi atau pokok bahasan itu.
                Bibliografi dalam Bahasa Indonesia diserap dari kata

            bibliography  dalam Bahasa Inggris. Kata  bibliography dalam
            Bahasa Inggris diserap dari Bahasa  Yunani βιβλιον, biblion,
                                                                �
            yang berarti "buku" dan γραφι�α, graphia, yang berarti tulisan,
            penulisan.  Sebuah  buku  rujukan  ABC  for  Collector  karya

            John Cater yang terbit pertama kali pada 1952, memberikan
            pengertian mengenai bibliografi selain sebagai daftar karya yang
            dijadikan sebagai rujukan oleh pengarang, tapi juga merupakan

            alat kerja kolektor, yakni studi perihal buku-buku dan benda-
            benda karya budaya lainnya sebagai suatu objek fisik (Cater dan
            Barker 2004:17-18). Kami disini berangkat dengan pengertian

            bibliografi sebagai daftar pustaka, yang merupakan daftar naskah
            yang dirujuk oleh penulis naskah.
                Studi bibliografi telah berkembang sedemikian rupa

            menjadi suatu kecakapan/kompetensi tersendiri, terutama di
            kalangan profesi pustakawan. Untuk diketahui, bibliografi
            beranotasi sebagai satu kompetensi pustakawan merupakan
            sesuatu yang diwajibkan dan merupakan 1 dari 27 pelayanan

            teknis dari Pelayanan Perpustakaan, sebagaimana diatur dalam
            Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia






                                           2
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42