Page 41 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 41
Kami mengetahui saat ini masih ada mata kuliah “Bibliografi
Sejarah Indonesia dan Metode Penelitian Arsip”, program
Magister Ilmu Sejarah di Universitas Diponegoro, Semarang,
di program studi S2 Ilmu Sejarah. Menyadari pentingnya hal
ini, di program studi Sejarah, Universitas Gadjah Mada, mata
kuliah “Bibliografi” yang semula diajarkan pada program
studi S2 sampai dengan tahun 2006, diubah diajarkan pada
program studi S1 sejak 2007, namun khusus untuk bibliografi
sejarah Indonesia. Di Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat (SKPM) Fakultas Ekologi Manusia,
Institut Pertanian Bogor, tradisi penyusunan bibliografi
beranotasi dan studi pustaka sudah ada sejak lama, dan sampai
dengan saat ini diajarkan pada tingkat S1. Terdapat mata kuliah
tersendiri dalam 2 SKS, dan mahasiswa dengan bimbingan satu
atau dua dosen menyusun tugas akhir studi pustaka sampai
dengan dibangunnya suatu kerangka penelitian dan rumusan
pertanyaan penelitian untuk skripsi.
5
Penulisan kajian pustaka berdasarkan bibliografi beranotasi
ini seyogyanya merupakan syarat pembuatan setiap usulan
penelitian, bukan hanya pekerjaan para pustakawan. Di
perguruan tinggi, mata kuliah bibliografi penting diajarkan
di semua jenjang studi, bahkan untuk penelitian-penelitian
lanjutan. Bila saja hal itu dikerjakan sebelum suatu usulan
penelitian dibuat, maka akan diperoleh manfaat, antara lain:
(a) mencegah pengulangan tema atau permasalahan yang
akan diteliti (to reinvent the wheel); (b) mengetahui persis
kesenjangan pengetahuan (to fill knowledge gaps) yang hendak
5 Departemen SKPM mempublikasikan hasil studi pustaka tersebut dalam jurnal
online: http://kpm.ipb.ac.id/karyailmiah/index.php/studipustaka/index
6