Page 54 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 54

Bab I

                                  Pendahuluan









               A. Latar Belakang
               S   ejarah ilmu sosial di Indonesia mengalami pasang surut se-

                   panjang beberapa periode. Pada periode kolonial, kajian seja-
               rah dan antropologi, yang merupakan bagian dari ilmu humani-
               ora, dikonstruksi dan dikembangkan dalam perspektif kolonial.
               Sementara itu, pada masa yang sama, ilmu sosial lain seperti so-
               siologi, ilmu politik, dan ekonomi tidak diajarkan di perguruan
               tinggi. Contoh terbaik yang dapat mewakili sudut pandang kolo-
               nial dalam kajian sejarah dan antropologi adalah karya-karya
               Snouck Hurgronje. Snouck merupakan kombinasi ilmuwan-pena-
               sehat-pegawai Belanda yang mempelajari masyarakat Islam Indo-
               nesia.
                   Setelah periode tersebut kita baru menjumpai berbagai
               eksperimen dalam bidang ilmu sosial yang berusaha berpijak pa-
               da realitas keindonesiaan. Kajian hukum adat, meskipun telah
               dimulai oleh van Vollenhoeven dan B Ter Haar pada masa
               kolonial, mendapat nuansa keindonesiaan ketika dilanjutkan o-
               leh Soepomo, Soekanto, Hazairin, dan Djojodiguno.
                   Hal yang sama juga terjadi dalam ilmu sejarah. Proses
               “Indonesianisasi” dan “indigenisasi” dapat dilihat dalam histori-
               ografi Indonesia. Kajian ini semula bertumpu pada perspektif
               kolonial-sentris namun kemudian bergeser menjadi Indonesia-

                                             1
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59