Page 689 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 689

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

                dikuasai oleh komunitas/masyarakat adat juga bukan
                lahan yang bisa dijadikan dasar untuk distribusi. Seng-
                keta tanah akan merebak menjadi sengketa sosial dan
                politik yang lebih meluas jika distribusi dilakukan dengan
                cara intervensi berbagai lahan sengketa atau milik ma-
                syarakat adat (komunal).
            3.  Problem Luas lahan juga harus merujuk pada seberapa
                besar populasi wilayah-wilayah yang memungkinkan
                untuk dilakukan distribusi, ketimpangan jumlah luas
                akan mengakibatkan persoalan susulan, baik persoalan
                dalam satu wilayah, maupun antar wilayah. Prinsip sama-
                rata sama-rasa mau tidak mau harus diterapkan dalam
                kerangka ini, untuk menimilasir persoalan lain seperti
                kecemburuan, agitasi sosial-politik, dan nilai ekonomi.
            4. Penentuan Wilayah tentu saja harus dikuasai oleh BPN
                sebagai lembaga yang paling menguasai dan mengetahui
                struktur kepemilikan tanah di Indonesia. Dalam hal ini
                BPN harus mampu menghadapi berbagai intervensi
                yang akan muncul sehubungan dengan proses distribusi,
                di mana kepentingan politik akan dengan cepat menge-
                rubung pada kebijakan-kebijakan yang bersifat populis,
                dengan upaya untuk menarik simpati dan perhatian kon-
                stituen ataupun floating voters. Kepentingan politik dari
                lembaga legislatif (baik pusat maupun daerah) akan
                seketika muncul dan harus dihadapi dengan cara-cara
                tegas dan rasional-bernalar, sehingga argumen-argumen
                dalam menentukan wilayah didasarkan pada suatu
                argumen rasional-bernalar yang harus terlihat tidak
                besentuhan dengan kepentingan politik atau individu.
            5. Subyek Pelaku kerja-kerja distribusi ini harus sepenuh-

            642
   684   685   686   687   688   689   690   691   692   693   694