Page 161 - 01 UU Nomor 20 Tahun 2023
P. 161

#D





                                                         PRE9IDET.I
                                                  REPUBLIK  IT.IDONESIA


                                                            _161 _


                                                      Bagian  Keempat

                                    Kewenangan Pemberhentian,          pemberhentian

                                         Sementara,  dan Pengaktifan Kembali



                                                        Paragraf  1
                                              Kewenangan Pemberhentian


                                                          Pasal 288

                                       Presiden menetapkan  pemberhentian  pNS                         di

                                       lingkungan Instansi Pusat dan             pNS    di  lingkungan

                                       Instansi Daerah yang menduduki JpT  utama,
                                       JPI madya,  dan JF ahli utama.


                                                          Pasal 289

                                       (1)  Presiden dapat  mendelegasikan  kewenangan

                                           pemberhentian PNS selain yang menduduki
                                           JPT utama, JPI madya,  dan JF ahli utama kepada:

                                           a. menteri di kementerian;

                                           b. pimpinan  lembaga di  lembaga pemerintah
                                                nonkementerian;


                                           c.  sekretaris  jenderal di sekretariat  lembaga negara
                                                dan lemba ga nonstruktural;

                                           d. gubernur di provinsi;  dan

                                           e. bupati/walikota di kabupaten/kota.

                                       (21  Ketentuan  sebagaimana dimaksud pada ayat (l)
                                           huruf a termasuk:

                                           a. Jaksa Agung; dan

                                           b. Kepala Kepolisian Negara  Republik Indonesia.
                                       (3)  Ketentuan  sebagaimana dimalsud pada ayat (l)

                                           huruf b termasuk:

                                                                                        a. Kepala
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166