Page 78 - MODUL TEORI BELAJAR
P. 78

pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah proses mencari dan menemukan sendiri
                        materi pelajaran.

                             Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi
                        yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. Artinya, siswa dituntut untuk dapat

                        menangkap  hubungan  antara  pengalaman  belajar  di  sekolah  dengan  kehidupan

                        nyata.  Hal  ini  sangat  penting  sebab  dengan  mengkorelasikan  materi  yang
                        ditemukan dengan kehidupan nyata, materi yang dipelajarinya itu akan bermakna

                        secara  fungsional  dan  tertanam  erat  dalam  memori  siswa  sehingga  tidak  akan
                        mudah terlupakan.

                             Ketiga,  CTL  mendorong  siswa  untuk  dapat  menerapkan  pengetahuannya

                        dalam  kehidupan.  Artinya,  CTL  tidak  hanya  mengharapkan  siswa  dapat
                        memahami materi yang dipelajarinya, tetapi bagaimana materi itu dapat mewarnai

                        perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam konteks CTL
                        tidak untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan, tetapi sebagai bekal bagi

                        mereka dalam kehidupan nyata.

                             Terdapat  lima  (5)  karakteristik  penting  dalam  proses  pembelajaran  yang
                        menggunakan CTL:

                        a.  Dalam  CTL  pembelajaran  merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang
                           sudah ada (activing knowledge). Artinya, apa yang akan dipelajari tidak terlepas

                           dari pengetahuan yang sudah dipelajari. Dengan demikian, pengetahuan  yang
                           akan  diperoleh  siswa  adalah  pengetahuan  yang  utuh  yang  memiliki

                           keterkaitan satu sama lain.

                        b. Pembelajaran  yang  kontekstual  adalah  pembelajaran  dalam  rangka
                           memperoleh  dan  menambah  pengetahuan  baru  (acquiring  knowledge).

                           Pengetahuan  baru  itu  dapat  diperoleh  dengan  cara  deduktif.  Artinya,
                           pembelajaran  dimulai  dengan  mempelajari  secara  keseluruhan  kemudian

                           memperhatikan detailnya.
                        c.  Pemahaman  pengetahuan  (understanding  knowledge)  berarti  pengetahuan

                           yang diperoleh bukan untuk dihafal, melainkan untuk dipahami dan diyakini.

                        d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman  tersebut (applying knowledge).
                           Artinya,  pengetahuan  dan  pengalaman  yang  diperolehnya  harus  dapat

                           diaplikasikan dalam kehidupan nyata.





                                                                                                     21
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83