Page 9 - Buku Kriteria-makanan-halal-dan-haram
P. 9
“Dia (laut) adalah pensuci airnya dan halal bangkainya”.
(HR. Abu Daud I/69 no.83, At-Tirmidzi I/100 no.69, An-
Nasa`i I/50 no.59, dan Ibnu Majah I/136 no.386. Dan
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Adapun bentuk yang kedua dari binatang air, yaitu
binatang yang hidup di dua alam, maka pendapat yang
paling kuat adalah pendapat Asy-Syafi‟iyah yang menyatakan
bahwa seluruh binatang yang hidup di dua alam -baik yang
masih hidup maupun yang sudah jadi bangkai- seluruhnya
adalah halal kecuali kodok. Dikecualikan darinya kodok
karena ada hadits yang mengharamkannya. (Lihat Al-Majmu’
IX/32-33).
KRITERIA MAKANAN ATAU BINATANG
YANG DIHARAMKAN DALAM ISLAM
Di dalam syari‟at Islam, makanan atau binatang yang
haram dikonsumsi itu ada dua jenis:
Pertama: Haram Lidzatihi (makanan yang haram karena
dzatnya). Maksudnya hukum asal dari makanan itu
sendiri memang sudah haram.
Berdasarkan firman Allah لجوزع di dalam Al Qur‟an dan
ّ ّ
sabda Nabi صلى di dalam hadits-hadits beliau, maka dapat