Page 24 - Buku-sikap-seorang-muslim-terhadap-harta
P. 24
“Sesungguhnya aku mewarisi harta ini dari nenek moyangku
yang kaya.” (HR. Muslim no. 2964)
Inilah sebagian kisah orang-orang yang kufur kepada
nikmat Allah ﷻ, dan orang-orang seperti ini dicela
oleh Allah ﷻ.
Oleh karenanya perkara yang semakin
menunjukkan bahwa harta itu hakikatnya bukan milik
kita melainkan milik Allah ﷻ adalah tatkala kita
meninggal dunia, maka harta kitapun langsung masuk
dalam hukum Allah ﷻ (hukum waris). Di antara dalil
bahwasanya harta itu bukan milik kita adalah
kenikmatan yang kita dapatkan tidak bisa kita
salurkan tanpa aturan. Tatkala kita merasa bahwa
harta adalah titipan dari Allah ﷻ, maka kita harusnya
sadar bahwa tatkala kita bermuamalah dengan titipan
tersebut, maka harus sesuai dengan aturan yang
memberikan titipan. Contohnya adalah jasad kita,
ketahuilah bahwa jasad kita ini adalah nikmat dari
Allah ﷻ. Akan tetapi tidak boleh seseorang merusak
jasadnya dengan seenaknya. Dan ingatlah bahwa
setiap nikmat itu akan diertanggungjawabkan kelak.
Dan Allah ﷻ telah berfirman,
ِ
ِ ِ
ِ ٍ
ِ
ِ
ِ
ِ
َّ
) 53 ( نورَ أ َ تَ هيَ لإف رُْ ضلا مُ كسم اذإ َُّ ثَ للَّا نمف ة معن نم مُ كب امو
َّ َ
َ ُْ
َ
َ ْ ْ
َ
َ ْ ْ ْ
ََ
ُ
َ
ُ
DR. FIRANDA ANDIRJA, LC. MA. 23