Page 27 - Buku-sikap-seorang-muslim-terhadap-harta
P. 27
sepnuhnya dan disertai dengan bukti-bukti, maka
pertanyaan selanjutnya adalah dimanakah harta itu
dihabiskan. Sungguh pertanyaan kedua ini juga sangat
sulit dan tidak jauh lebih mudah dari pertanyaan
pertama. Kita akan ditanya kelak tentang kemakah
harta itu dihabiskan, apakah dihabiskan dengan
berfoya-foya? Ataukah dihabiskan untuk membeli
barang yang tidak berguna? Ataukah digunakan untuk
membeli barang-barang mewah untuk angkuh dan
sombong? Ataukah dihabiskan di jalan Allah ﷻ?
Sungguh ini adalah pertanyaan yang berat yang akan
ditujukan kepada setiap diri kita.
Oleh karenanya tatkala kita menyadari bahwa harta
kita itu adalah titipan dari Allah ﷻ, maka gunakan
dengan syarat kita bisa menjawab pertanayaan Allah
ﷻ pada hari kiamat kelak, yaitu dari mana didapatkan
dan kemana harta tersbeut dibelanjakan.
6. Syariat tidak menganjurkan kita miskin dan
meninggalkan mencari harta.
Ingatlah bahwa Allah ﷻ telah berfirman,
ِ
ِ
َ
ْ
اي نُْ دلا نم كبيصن سن ت لاو
َ
َْ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
“Dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi.” (QS. Al-Qashash : 77)
DR. FIRANDA ANDIRJA, LC. MA. 26