Page 7 - MODUL PELATIHAN PPI DASAR (Uji Coba)docx
P. 7

Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di fasilitas pelayanan Kesehatan perlu
                  diterapkan  pencegahan  dan  pengendalian  infeksi  (PPI),  yaitu  kegiatan  yang  meliputi

                  perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, serta monitoring dan evaluasi.
                        Dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di fasyankes sangat penting bila
                  terlebih  dahulu  petugas  dan  pengambil  kebijakan  memahami  konsep  dasar  penyakit

                  infeksi. Apalagi  akhir-akhir  ini  muncul  berbagai  penyakit  infeksi  yang  disebabkan  oleh
                  mikroorganisme  seperti  Methycillin  Staphylococcus  Aureus  (MRSA),  Vancomycin

                  Resistance  Enterococci  (VRE),  Extended  Spectrum  Beta  Lactamase  (ESBL),  Multi
                  Resistance Bacteremia (MRB) dan lain-lain.
                        Kejadian  emerging  re-emerging,  wabah  atau  Kejadian  Luar  Biasa  (KLB)  sulit

                  diperkirakan  timbulnya,  sehingga  kewaspadaan  melalui  surveilans  dan  tindakan
                  pencegahan serta pengendaliannya perlu terus ditingkatkan. Oleh karena itu diperlukan

                  peningkatan pemahaman melalui pendidikan dan pelatihan PPI Dasar.

               B. Kebijakan

                  1.  Semua  Fasilitas  Pelayanan  Kesehatan  harus  melaksanakan  pencegahan  dan
                      pengendalian infeksi (PPI).

                  2.  Pelaksanaan  PPI  yang  dimaksud  sesuai  dengan  Permenkes  RI  no  27  tahun  2017
                      tentang  Pedoman  Pencegahan  dan  Pengendalian  Infeksi  di  Fasilitas  Pelayanan
                      Kesehatan.

                  3.  Direktur/pimpinan  fasyankes  membentuk  Komite  Pencegahan  dan  Pengendalian
                      Infeksi (KPPI) atau Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (TPPI) yang langsung

                      berada dibawah koordinasi direktur atau pimpinan Fasyankes.
                  4.  Komite  atau Tim  PPI  mempunyai  tugas,  fungsi  dan  kewenangan  yang  jelas  sesuai
                      dengan  Permenkes  no  27  tahun  2017  tentang  Pedoman  Pencegahan  dan

                      Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
                  5.  Susunan organisasi Komite PPI adalah Ketua, Sekretaris, dan Anggota yang terdiri dari
                      IPCN/Perawat PPI, IPCD/Dokter PPI dan anggota lainnya.

                  6.  Susunan organisasi Tim PPI adalah Ketua dan anggota yang terdiri dari dokter, Perawat
                      PPI / IPCN, dan anggota lainnya bila diperlukan.
                  7.  Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus memiliki IPCN yang bekerja purnawaktu dengan

                      ratio 1(satu) IPCN untuk tiap 100 tempat tidur difasilitas pelayanan Kesehatan tersebut.
                  8.  Untuk fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki kapasitas tempat tidur kurang dari

                      100 harus memiliki IPCN minimal 1 (satu) orang.
                  9.  Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (InfectionPrevention and Control
                      Link Nurse) dari tiap unit, terutama yang berisiko terjadinya infeksi.







                                              Modul Pelatihan PPI Dasar| RSUD Prambanan  2
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12